Kamis, 06 April 2017

Kisah Menyayat Hati 2 Bayi Kembar Suriah Terbunuh Senjata Kimia

DAMASKUS - Aya dan Ahmed, bayi kembar berusia sembilan bulan terbaring tak bernyawa di lengan ayahnya. Kedua bayi kembar ini terbunuh oleh serangan senjata kimia di Khan Sheikun, Provinsi Idlib Suriah.

Air mata sang ayah, Abdel Hameed Alyousef, tak terbendung lagi. Dia bergumam, "Selamat tinggal, bayi, selama tinggal". Sesekali Abdel membelai salah satu rambut bayi kembarnya yang telah tiada.

Tak hanya kedua bayi kembar, Abdel juga kehilangan istri dan kerabat lainnya dalam serangan senjata kimia pada Selasa (4/4/2017) lalu di Khan Sheikun. Pemandangan menyayat hati ini bagian dari dampak serangan yang menewaskan 72 orang, termasuk 11 bocah di wilayah tersebut.

Dalam rekaman The Associated Press, Abdel duduk di kursi depan mobil van dengan dua bayi kembarnya. Matanya merah saat sepupunya, Alaa, menyampaikan ucapan perpisahan untuk kedua buah hatinya.

"Ketika serangan udara berlangsung, saya tepat di samping mereka dan saya membawa mereka di luar rumah dengan ibu mereka," ujar Abdel, yang dilansir Kamis (6/4/2017).

"Mereka sadar pada awalnya, tetapi 10 menit kemudian kami bisa mencium bau," ujarnya. Sesaat kemudian, si kembar dan istrinya, Dalal Ahmed, jatuh sakit.

Dia membawa sang istri dan dua bayi kembarnya ke paramedis. Dia berpikir mereka akan baik-baik saja dan pergi mencari sisa dari keluarganya.

Abdel menemukan jasad dua saudaranya, dua keponakan, tetangga dan teman-temannya. "Saya tidak bisa menyelamatkan siapa pun, mereka semua mati sekarang," katanya.

Sejenak kemudian, dia juga meratapi kepergian istri dan kedua bayi kembarnya.

"Abdel Hameed dalam kondisi yang sangat buruk," kata sepupunya, Alaa. Dia dirawat karena paparan racun. "Tapi, dia tersentak karena kehilangan (keluarga) yang besar."

Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad dan pemberontak Suriah sama-sama membantah melakukan serangan senjata kimia.

Pemerintah negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat dan Inggris menuduh rezim Assad pelakunya. Tapi, Rusia membela Assad dengan menduga paparan racun kimia berasal dari kerusakan gudang senjata kimia milik pemberontak Suriah.

(mas)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search