Selasa, 18 April 2017

Kisah Sukses Deni CCS, Berawal dari Keputusasaan, Kini Harumkan Nama Sragen

Dok Pribadi
UNJUK KEBOLEHAN- Salah satu momen penampilan Deni CCS di kompetisi nasional di Temanggung yang mengantarkannya menjadi juara pertama awal 2017 lalu.

Perjalanan hidup dan kesuksesan seseorang terkadang tak lepas dari lika-liku. Seperti kisah Deni CCS, atlet body contest asal Masaran, Sragen yang kini mereguk prestasi setelah bangkit dari keterpurukan masa lalunya.

Pagi itu, pria berperawakan kecil tapi berotot kekar itu tengah sibuk memotong pola logo yang akan digunakan untuk pesanan seragam.

Sesekali ia sempatkan berbincang dengan istrinya yang menemaninya di ruangan depan usaha konveksi 'Kusuma Terate" yang mereka kelola bersama keluarga di Dukuh Karangnongko RT 10, Masaran.

"Ya begini Mas. Setiap hari kerjaannya ngurusi konveksi sambil bisnis online kecil-kecilan. Nanti menjelang sore baru pergi latihan ke tempat fitness buat nge-gym," ujarnya membuka percakapan.

Pria bernama asli Deni Gian Kurniawan itu mengaku saat ini memang sudah menikmati garis hidupnya sebagai pengusaha kecil sembari menjalani predikat barunya sebagai atlet body contest atau seni pahat raga.

Meski hanya sampingan, lewat olahraga yang mengandalkan keindahan otot itulah, namanya kini berkibar dan meraup banyak prestasi.

Dok Pribadi
UNJUK KEBOLEHAN- Salah satu momen penampilan Deni CCS di kompetisi nasional di Temanggung yang mengantarkannya menjadi juara pertama awal 2017 lalu.

Bapak satu anak kelahiran 16 Mei 1992 itu mengisahkan apa yang didapatnya saat ini memang tak datang tiba-tiba. Ia mengaku mulai jatuh cinta dengan dunia fitness dan bina raga sekitar 1,5 tahun lalu.

Ketertarikannya berawal dari kesuksesan teman nakalnya semasa remaja yang sudah tobat dan bisa berprestasi lewat body contest. "Terus terang awalnya karena keputusasaan. Suatu saat saya ketemu teman saya namanya Pangga itu, dan saya termotivasi untuk berubah. Lalu ikut fitness sampai akhirnya ikut kontes-kontes. CCS itu nama sasana saya," paparnya.

Sejak itu, Deni kemudian bergabung dan berlatih bersama di Ascar Gym Masaran. Delapan bulan latihan rutin, bentuk tubuhnya yang semula kurus kering sudah berubah menjadi berotot. Ia pun akhirnya mengecap panggung kompetisi pertama kali di Kudus.

Meski gagal meraih juara, penampilan perdananya itu menumbuhkan motivasi untuk kemudian ambil bagian di setiap ajang kompetisi body contest di kancah lokal, regional bahkan nasional.

Ia baru merasakan manisnya podium juara di penampilan keempatnya dalam ajang Men of Steel di Semarang 2016 dengan meraih juara 4.

Semangat pantang menyerah akhirnya mengantarkannya mampu meraih juara terbaik di event serupa di Salatiga, Boyolali dan yang terakhir di Temanggung baru-baru ini.

Keberhasilannya meraih juara I dan Most Best of The Best dalam event PABBSI di Temanggung itu pula yang mengantarkannya mengantongi tiket untuk tampil ke ajang nasional yang akan dihelat di Jakarta November 2017 mendatang.

"Senanglah Mas bisa bawa nama Sragen. Apalagi di Temanggung itu pesertanya ada 150 atlet dari berbagai daerah di Indonesia," tuturnya.

Di akhir cerita, Deni berharap bisa lebih berprestasi untuk mengharumkan nama Sragen kendati hingga kini belum ada perhatian apapun dari pengurus olahraga setempat.

Wardoyo

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search