Sabtu, 20 Mei 2017

Kisah Cinta Lanang Rangga dan Clara ala TNI AU

LANGIT Tasikmalaya tampak berbeda, Sabtu, 20 Mei 2017. Belasan pesawat bermanuver menghiasi langit mendung di Pangkalan Udara Wiriadinata. Manuver cantik yang memukau dipertunjukkan  tiga pesawat berjenis Grop GT 120.  Ketiganya diberi nama  Lanang Rangga, Clara, dan Tiger.

Sang pemberi nama, Letkol Penerbang Komandan Skadron Pendidikan 101, Wing Pendidikan terbang Landasan Udara Adi Sucipto Yogyakarta Humaidi Syarief Romas alias Condor mengatakan,  manuver yang diperagakan  tiga pesawat itu dibuat layaknya kisah drama percintaan.

Romas mengisahkan, pesawat yang diberi nama Lanang Rangga dan Clara diibaratkan sebagai pasangan kekasih yang tidak terpisahkan. Namun, saat mengudara, ada 'perselingkuhan' antar pesawat yang membuat Clara memilih bermanuver bersama Tiger. Namun, saat Clara ingin kembali dengan Lanang Rangga, si Lanang memilih jual mahal, dan bermanuver sendiri sesuka hati.

Syarief Romas menceritakan,kisah Lanang Rangga dan Clara sengaja dibuat untuk lebih memperkenalkan pesawat jenis Grop GT 120 kepada masyarakat. Melalui akun instagramnya @romas_condor yang kini memiliki pengikut lebih dari 12.000, Romas rutin menceritakan kisah dua pesawat latih TNI AU tersebut.

"Untuk memperkenalkan Grop ini memang cukup sulit. Pesawat ini tidak punya suara yang jelas seperti Sukhoi, dan tidak punya manuver cantik seperti Jupiter, maka dari itu saya memberi ide untuk memberi sebuah cerita kepada dua pesawat ini," ujar Romas saat dijumpai "PR" di sela-sela Air Show dan Expo Landasan Udara Wiriadinata Tasikmalaya.

Romas mengatakan,  nama Lanang Rangga merupakan kepanjangan dari Lelaki Tenang Garang Menggoda. Pesawat buatan tahun 2013 itu diibaratkan sebagai tokoh laki-laki. Pesawatnya pun dibuat garang dengan gambar muka kulut ikan buas di bagian depan pesawat. 

Sementara Clara merupakan kepanjangan Cantik Langsing Tiada Tara.  Di beri nama demikian karena pesawat ini berpenampilan pols sehingga dilabeli sebagai wanita.

Meskipun hanya berstatus pesawat latih, Romas meyakinkan jika pesawat tersebut juga mampu  membentuk manuver dengan berbagai formasi seperti format V, high G turn, Right Echlon, Trail, hingga Bomb Burst.

"Pesawat ini bisa terbang di ketinggian 25.000 kaki, namun karena sistem oksigennya tidak dilengkapi, makanya hanya terbang 10.000 kaki. Pesawat ini full aerobatic, dan sudah pernah diterbangkan oleh kurang lebih 450 orang dan baru terbang di area Pulau Jawa," ucap Romas.

Aksi Jupiter

Selain atraksi dari tiga pesawat Grob,  langit Tasikmalaya juga dihiasi manuver dari tim Jupiter Aerobatik TNI AU.  Kepala penerbang tim Jupiter Aerobatik Hermawan M. Rikha menuturkan,  6 pesawat KT 1 B Woong Bee membentuk 10 manuver pada rangkaian Air Show dan Expo Lanud Wiriadinata. Salah satu manuver paling menantang adalah manuver membentuk hati.

"Kami pilih manuver hati untuk menunjukkan kecintaan TNI AU kepada masyarakat,"  kata Rikha.

Sementara itu, Komandan Lanud Wiriadinata Tasikmalaya Safeano Cahyo Wibowo berharap, Air Show dan Expo 2017 bisa menjadi destinasi wisata wahana udara tahunan yang mengedukasi masyarakat.  Melalui Air Show dan Expo, Safeano berharap masyarakat bisa lebih mengenal jenis-jenis pesawat yang dimiliki oleh TNI AU.

"Masyarakat juga bisa bertanya kepada pilot-nya, jenis pesawat dan kegunaanya seperti apa," kata Safeano.***

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search