Kamis, 18 Mei 2017

Kisah Dakir 27 Tahun Melawan Tumor, Kini Tubuh Penuh Benjolan

Kabupaten Bogor - Dakir (65), pria asal Kampung Citalingkup, Desa Megamendung, Kabupaten Bogor, hanya bisa berdiam diri di dalam sebuah vila di kawasan Megamendung, Kabupaten Bogor. Ia enggan bertemu dengan orang lain karena tidak mau membuat orang lain merasa risih dan tidak nyaman melihat kondisi wajahnya yang nyaris tertutup benjolan besar akibat penyakit yang dideritanya.

Ya, Dakir didiagnosa mengidap tumor Limfoma. Akibatnya, sekujur tubuhnya dipenuhi benjolan besar dengan gatal yang sangat terasa.

Dakir yang sehari-hari hanya bekerja sebagai penjaga villa ini sudah 27 tahun menderita penyakit tumor Limfoma. Tubuhnya dipenuhi benjolan-benjolan dengan ukuran lumayan besar. Bahkan benjolan besar diwajahnya nyaris membuat wajah Dakir tertutup. Dakir mengaku, sudah pernah menjalani operasi pengangkatan benjolan di punggung san dadanya. Namun, bebrapa tahun pasca operasi, benjolan baru kembali tumbuh dengan jumlah lebih banyak.

Dakir ingin terus menjalani pengobatan. Bapak dengan 5 cucu ini ingin penyakitnya sembuh total. Namun apa daya, Dakir kini sudah tidak punya apa-apa lagi. Harta bendanya habis untuk pengobatan yang pernah dijalaninya. Ia bahkan kini tidak punya tempat tinggal setelah rumah mungilnya dijual untuk membayar biaya operasi. Dakir menyebut, ia masih memiliki sisa utang yang belum terbayar. Ironisnya, sejak Dakir menderita dengan penyakitnya, belum satupun pihak Desa Megamendung yang datang untuk memberikan solusi.

Dakir mengaku tidak pernah mengira kalau penyakitnya akan separah ini. "Awalnya cuma gatal saja. Saya garuk, tapi bekas garukan itu jadi tumbuh benjolan. Terus lama-lama banyak benjolan, terus lama-lama benjolannya membesar," kata Dakir saat ditemui di sebuah vila di kawasan Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor.

Sejak saat itu, lanjut Dakir, benjolan-benjolan baru terus tumbuh seiring dengan rasa gatal yang tidak kunjung hilang. Awalnya, Dakir menganggap itu hanyak penyakit biasa. Namun lama kelamaan, gatal di tubuhnya semakin menjadi, diiringi benjolan yang tumbuh di beberapa bagian tubuhnya.

Merasa penyakitnya semakin parah, Dakir tidak diam begitu saja. Ia terus berupaya untuk melakukan pengobatan. Dakir yang dulu hanya bekerja sebagai penjaga vila, sempat mencoba mendatangi beberapa rumah sakit di Bogor. Hingga akhirnya, ia didiagnosa dokter mengidap tumor Limpuna. "Iya kalau kata orang kampung sini sih kelenjar getah bening," kata Eli, istri Dakir.

Dakir tak putus asa, ia yang hidup serba pas-pasan terpaksa pinjam sana sini untuk biaya pengobatan. "Sudah malu pinjam, karena terlalu sering, terus kita gadai rumah kita. Tapi biaya masih kurang, itu rumah yang awalnya digadai ke tetangga, terus kita jual. Mau gimana lagi, biaya operasi kan harus dibayar," kata Eli (48), istri Dakir saat ditemui di tempat yang sama.

"Jadi sekarang ya begini, sudah tidak punya tempat tinggal, sekarang tinggal di sini sambil urus villa. Untung anak sudah pada menikah, jadi udah punya tempat tinggal masing-masing" sambungnya.

Ya sejak 4 tahun terakhir ini, Dakir dan Eli tinggal di vila di Desa Megamendung yang menurut keduanya merupakan milik seseorang penganut agama Budha asal Surabaya, Jawa Timur.
(try/try)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search