Dia ditangkap oleh jajaran Unit Reskrim Polsekta Sungai Kunjang karena terlibat pelanggaran hukum menjajakan kupon putih alias togel. Kasus tersebut baru diungkapkan kepolisian ke awak media, Selasa (16/5).
"Judi bisa seperti narkoba, bisa bikin kecanduan. Padahal, efeknya mematikan," sebut Wakil Kepala Polsekta Sungai Kunjang Iptu Hardi dalam pengungkapan kasus tersebut ke hadapan awak media, di ruang kerjanya.
Hal itu, lanjut Hardi, tecermin dari kehidupan Samsul. Berawal dari rasa penasarannya mengadu nasib di atas kupon putih. Belakangan dia naik tingkat menjadi pengepul. Dalam konteks narkoba, seperti bandar. "Terkadang ramai, sebaliknya juga bisa," sebut Samsul yang turut dihadirkan dalam pengungkapan tersebut.
Dari penangkapan itu, petugas menyita kertas rekapitulasi penjualan togel, uang Rp 461 ribu. Dalam sebuah kurun waktu, dia punya target untuk dipenuhi. Setelah itu, barulah dia menyetor ke seorang bandar yang kini masuk daftar pencarian orang (DPO) polisi.
Samsul mengisahkan bayang-bayangnya ketika polisi datang untuk menangkap. Maklum, di keluarganya, dia benar-benar jadi tulang punggung penghidupan sehari-hari. "Keluarga kakak, saya juga yang membiayai," ungkapnya.
Lanjut dia, transaksi judi online togel yang digelutinya bisa melalui beberapa cara. Seperti bertemu langsung atau melalui pesan singkat. Samsul memohon, agar aparat bisa mempertimbangkan perkaranya dengan alasan sebagai harapan keluarga.
Hardi menegaskan, pihaknya tak bisa main-main dengan aturan. "Perkaranya tetap jalan, tidak ada namanya keringanan hukum bagi yang bersalah," tegas perwira berpangkat balok dua itu. Hardi menuturkan, polisi bakal memberikan apresiasi kepada masyarakat yang bekerja sama memberantas perjudian. Hardi menilai, peran serta masyarakat sangat membantu kinerja kepolisian. (*/dra/ndy/k8/fab/JPG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar