Rabu, 17 Mei 2017

Kisah Santri Depok yang Terseret Ombak di Pantai Cidora Garut

DEPOK (Pos Kota) – Kerja  Tim SAR untuk mencari  lima santri Ponpes Hidayatullah Depok yang terbawa arus Pantai Cidora, Cilame, Rancabuaya, Garut, Jawa Barat, Rabu (17/5)  sore, berhasil menemukan tiga anak yang tenggelam dan kondisinya sudah tidak bernyawa.

Hal itu disampaikan Sekretaris Yayasan Ponpes Hidayatullah Iwan Ruswanda saat dikonfirmasi para wartawan, Rabu. "Ketiga jenazah itu yang ditemukan adalah Muhammad Faisal Ramadhana, Khalid Abdullah Hasan, dan Rijal Amarullah, ditemukan pada pukul 15:30 tadi,"ujar Iwan Ruswanda saat dikonfirmasi para wartawan.

(Baca: Ini Penjelasan Ponpes Soal Lima Santri Hilang Terseret Ombak)

Ruswanda mengungkapkan jenazah Muhammad Faisal Ramadhana  nanti akan diserahkan kepada pihak keluarga di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Depok,  jenazah Khalid Abdullah Hasan langsung diantar menuju ke rumah duka di Bekasi dan Rijal Amarullah menuju rumah duka di Banten.

Hasil dari keterangan salah satu santri yang selamat yaitu Muhammad Izzudin Assulthan mengatakan bahwa ketika itu ia dengan 13 teman lainnya sedang berdiri di pinggir pantai.

"Bukan berenang melainkan sedang berdiri di pinggir pantai saja saat kejadian. Tanpa disadari tiba-tiba datang air pasang, setelah itu kaki para santri sudah tidak menapak di pasir lalu langsung terseret arus," kata Muhammad Izzudin.

Sempat Telpon Minta Pulsa

Ruswanda menuturkan sebelum kejadian korban lain tewas yaitu Rijal Amarullah yang jasadnya berhasil ditemukan tim SAR sempat menelpon untuk minta pulsa.

"Tapi setelah ditelepon balik ternyata sudah tidak ada jawaban. Jadi rombongan tetap mengindahkan adanya larangan untuk tidak berenang, namun datangnya ombak besar yang tiba-tiba membuat segalanya berubah sangat cepat," ungkapnya.

Namun, begitu masih ada dua santri lainnya yang masih belum ditemukan yakni Wisnu Dwi  (Depok) dan Muhammad Syaifullah Abdul Aziz (Bandung) dalam pencarian.

Dia menerangkan jika hingga kini siswa yang selamat dalam keadaan shock. Keluarga santri yang keberadaan nya hilang pun juga sudah diberitahu. "Mereka masih shock sekarang. Mereka menyerahkan sepenuhnya ke kami. Pihak kami juga sudah melakukan penyisiran sejak Rabu pagi," terang Iwan.

Keluarga korban, lanjutnya juga ada yang langsung ke lokasi kejadian. "Mereka ikhlas. Mereka tidak putus-putusnya beristighfar. Enam mobil ambulance juga sudah disiapkan," tambahnya.

Iwan menjelaskan kegiatan wisata alam itu direncanakan dilaksanakan selama dua hari. "Tadinya mau 2 hari. Disana mereka niatnya mau refreshing, melepas lelah setelah ujian karena Sabtu kemarin habis ujian hafalan Al Quran," tutupnya . (Angga/win)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search