Senin, 22 Mei 2017

KISAH: Yasuke, Budak Afrika yang Menjadi Samurai Non-Jepang Pertama

KEKAISARAN tertua di dunia, Kekaisaran Jepang, pernah memiliki satu unit pasukan khusus yang dikenal dengan nama Samurai. Para ksatria berpedang itu pertama kali muncul pada 794 Masehi, sebagai klan tentara yang mengabdi kepada Kaisar Jepang.

Seiring waktu dan pergolakan politik serta pemberontakan, kekuatan samurai semakin bertambah. Tidak heran, pada abad ke-12, samurai menjadi simbol dari kekuatan Jepang. Samurai memiliki kode kehormatan, bushido, yang berarti jalan prajurit, kode perilaku dasar masyarakat Jepang hingga hari ini.

BERITA REKOMENDASI


Dikenal dengan integritas, keberanian, dan kesetiaan yang tanpa batas, para prajurit handal ini mendominasi Negeri Matahari Terbit hingga separuh akhir abad ke-19. Samurai mulai tercerai-berai dan banyak di antaranya yang menjadi politikus, pengusaha, atau pelajar.

Samurai mulai bergeser maknanya menjadi 'mereka yang mengabdi'. Samurai ditugaskan untuk melindungi klan penguasa Jepang, terutama dalam perang berkepanjangan. Sebagian besar samurai adalah pria-pria Jepang terdidik, tetapi ada juga yang tidak berasal dari Negeri Sakura. Mereka dikenal sebagai shibun dan harus membuktikan diri pantas menyandang gelar prestisius sebagai samurai.

Samurai asing atau non-Jepang yang pertama diketahui bernama Yasuke, seorang budak asal Afrika yang muncul dan kemudian bergabung dalam jajaran ksatria hebat. Yasuke adalah pelayan dari seorang misionaris Serikat Jesuit asal Italia, Alessandro Valignano, yang ditugaskan mengawasi para misionaris ordo yang didirikan Ignasius Loyola itu di Asia dan Afrika.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search