Senin, 26 Juni 2017

Blackburn Rovers: Si Pencetus Dongeng Premier League Yang Kini Menghilang

Sepakbola.com, Blackburn – Siapa masih ingat Blackburn Rovers? Pencetus pertama kisah dongeng Premier League musim 1994/95. Kisah sama seperti yang dibuat Leicester musim 2015/16 kala menjadi juara dengan status tak diunggulkan atau kuda hitam.

Blackburn Rovers, tim yang didirikan pada 1875 memang tak begitu melegenda di daratan Inggris. Terlihat dari prestasi mereka yang hanya pernah menjuarai Liga Premier Inggris sebanyak tiga kali (1912, 1914, 1995). Ditambah lagi enam piala FA (1884, 1885, 1886, 1890, 1891, 1928) dan sekali juara Piala Liga (2002).

Melihat hal itu, bagi kebanyakan orang saat ini prestasi yang sudah terjadi sangat lama sekali tak akan pernah bisa mengenali siapa itu The Rovers. Mungkin kisah 1995 itulah yang membuat The Rovers kemudian menjadi klub yang cukup dikenali bagi para penikmat sepakbola Inggris.

Tim yang diarsiteki pelatih karismatik Kenny Dalglish saat itu begitu fenomenal. Bisa sebagai acuan apa yang dibuat Leicester City dua musim lalu.

The Rovers mampu mengangkangi Manchester United yang begitu superior era Sir Alex Ferguson, di mana Setan Merah hanya duduk sebagai runner-up.

Mereka dihuni pemain-pemain yang cukup mumpuni, namun tak terlalu mewah. Mereka adalah Alan Shearer, Chris Sutton dan Tim Sherwood yang cukup fenomenal di era 90-an.

Alan Shearer (kiri) dan Chris Sutton mengangkat trofi Premier League. (foto: Getty Images)

Pertanyaannya, dimana Blackburn Rovers, sang pencetus dongeng Premier League, kini berada?

Perjalanan jatuh bangun Blackburn dimulai setelah juara, yang mana pada musim berikutnya mereka hanya finis di peringkat ketujuh dan menjadi lelucon di kompetisi Liga Champions. Pasalnya mereka menjadi juru kunci grup dengan koleksi empat poin dan kalah bersaing dengan klub seperti Spartak Moskow, Legia Warsaw dan Rosenborg.

Kemudian banyak orang berpikiran bahwa 'wah mereka cuma klub semusim doang'. Ungkapan itu memang bisa ada benarnya juga, karena tiga tahun pasca nama Rovers menggaung di persepakbolaan Inggris, The Rovers resmi degradasi ke divisi satu (atau sekarang Championship) pada 1998-1999. Ketika itu manajer mereka sudah berganti dari Roy Hodgson yang menukangi tim tahun 1997-1998 ke tangan Brian Kidd.

Faktor terperosoknya Blackburn ke jurang dalam, hal lain tak bukan karena masalah internal tim. Pemberitaan kala itu memang menyoroti pandangan yang sudah tak searah antara manajemen dan keinginan pemain. Seperti yang pernah diutarakan pelatih Spartak Moskow tahun 1996, Oleg Romantsev mengatakan sebelum laga vs Blackburn di Liga Champions: "Saya mengatakan kepada para pemain saya, bahwa kalian akan menghadapai 11 orang yang saling bertarung satu sama lain, bukan bertarung bersama."

Tiga tahun berkutat di kasta kedua liga, Blackburn akhirnya bisa kembali lagi berkiprah di kasta tertinggi tahun 2001-2002. Permasalahan yang sudah mereda dan terbentuknya kembali keselarasan membuat tim yang bermarkas di Ewood Park ini mampu bertahan 10 musim di Premier League, sebelum kembali turun kasta pada 2011.

Satu dekade mereka berjuang di liga teratas, nama-nama besar yang menjadi pilar pernah muncul seperti Craig Bellamy, Morten Gamst Pedersen, Brad Friedel, Paul Robinson, nama-nama yang mungkin Anda masih mengenali yang lainnya.

Kisah kelam mereka berlanjut di divisi Championship. Pemain-pemain kunci mulai perlahan meninggalkan klub. Rovers mulai kesulitan untuk kembali lagi ke kasta tertinggi Liga Inggris. Puncaknya terjadi pada musim 2016-17, di mana mereka akhirnya turun jauh lagi ke League 1 (kasta ketiga).

Klasemen akhir menunjukkan bahwa skuat yang diasuh Gary Bowyer duduk di posisi ke-22 dari 24 tim yang ada. Mereka sebenarnya hanya kalah selisih gol saja dari zona aman yang dihuni Nottingham Forest.

Kisah si pencetus dongeng Premier League yang kini malang nasibnya. Bisakah The Rovers bangkit dari keterpurukannya? Doakan saja semoga mereka cepat kembali menemukan performa terbaik.

Penulis: Maulana Habibi/Editor: Setyo Bagus Kiswanto

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search