KOICHI KAMOSHIDA/GETTY IMAGES
Selebrasi Ronaldo Luis selepas membobol gawang Turki dalam pertandingan semifinal Piala Dunia, 26 Juni 2002.
JUARA.net - Apa jadinya semifinal Piala Dunia tanpa Italia, Prancis, Argentina, Inggris atau Spanyol? Kurang greget? Tidak juga karena ketiadaan raksasa-raksasa tradisional itu justru membuka jalan lapang bagi pencipta keajaiban seperti Turki pada edisi 2002.
Perjalanan Turki waktu itu termasuk salah satu kejutan terbesar sepanjang sejarah Piala Dunia. Emre Belozoglu dkk secara tidak terduga melaju hingga semifinal sebelum terhenti akibat keok dari Brasil.
Turki boleh saja kalah, tetapi perjuangan mereka patut diacungi dua jempol karena berani meladeni permainan terbuka Brasil dengan gaya agresif tanpa mengusung strategi bertahan seperti mayoritas tim lain.
Semangat membara Turki didasari dendam kesumat usai bertekuk lutut di fase grup. Pertandingan tersebut memanggungkan akting berlebihan Rivaldo yang menyebabkan salah satu bek Ay Yildizlilar alias Si Bulan Sabit-Bintang, Hakan Unsal, diganjar kartu merah.
World Cup 2002. Turkey v Brazil
— The League Magazine (@Theleaguemag) April 1, 2016
Hakan Sukur and Ronaldo pic.twitter.com/HtI29eU5tc
Tekad pembalasan yang menyelimuti skuat Turki berimbas kepada atmosfer duel. Brasil dibuat keteteran dengan kolaborasi satu-dua, penguasaan bola, umpan-umpan daerah, serta determinasi pemain di atas lapangan.
Namun, Turki seolah lupa bila Brasil punya Trio R, yakni Roberto Carlos, Rivaldo, dan Ronaldo. Ketiganya rutin menebar ancaman yang membahayakan gawang serta memaksa Rustu Recber jatuh-bangun menghalau bola.
Ketangguhan Rustu Recber ada batasnya. Kiper yang menyimpan kebiasaan unik mencoreng bagian wajah di bawah mata dengan noktah hitam ini tak kuasa membendung sepakan akurat Ronaldo pada menit ke-49.
Gol Ronaldo adalah satu-satunya yang tercipta di malam itu. Turki terpaksa mengubur mimpi melaju ke final, tapi layak meninggalkan lapangan dengan kepala tegak lantaran mengukir sederet catatan mentereng.
"Kami berpartisipasi di Piala Dunia untuk ambil bagian dalam festival sepak bola terakbar sejagat sekaligus mengejutkan dunia. Saya kira Turki telah sukses memenuhi tujuan tersebut."
Senol Gunes, Pelatih Turki 2002
Untuk kali pertama selama turnamen ada yang bisa mengungguli Brasil dalam urusan penguasaan bola. Turki juga menjadi lawan pertama sekaligus satu-satunya yang cuma bobol sekali ketika menghadapi Tim Samba.
Sebelumnya, Brasil mendulang kemenangan 2-1 atas Turki di fase grup, China (fase grup; 4-0), Kosta Rika (fase grup; 5-2), Belgia (16 besar; 2-0), dan Inggris (perempat final; 2-1). Ronaldo dkk. bahkan menang dua gol tanpa balas di partai puncak kontra Jerman.
Bisa dibilang Turki hanya kalah dari jawara dunia. Sebuah prestasi membanggakan bagi negara yang berlokasi di antara Benua Eropa dan Benua Asia (Eurasia) itu. Pengakuan Edmilson mempertegas pencapaian tersebut.
"Kami sangat respek kepada Turki. Lawan yang terhormat karena kami harus bekerja ekstra keras agar dapat mengalahkan mereka," ujar bek tangguh Brasil itu.
Rekaman pertandingan semifinal Piala Dunia antara Brasil versus Turki, 26 Juni 2002.
YUDA PRATAMA/BOLA
Ronaldo VS Turkey " Semi final world cup 2002...oleh cloutedcommand
Tidak ada komentar:
Posting Komentar