Senin, 03 Juli 2017

Jalan terjal dan hujan, kisah tim evakuasi korban helikopter Basarnas

Merdeka.com, Jawa Tengah - Delapan awak yang menjadi korban jatuhnya helikopter milik Basarnas Jateng usai menabrak areal perbukitan Gunung Butak (2.138 mdpl) di Desa Canggal Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung seluruhnya telah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian pada Senin (3/7) sekitar pukul 02.00 WIB.

Namun, di balik semua itu terselip cerita perjuangan ekstra berat dari para petugas maupun relawan yang diterjunkan.

Seperti yang diceritakan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung, Agus Sudaryono. Meski secara umum proses evakuasi terhadap korban berjalan lancar, namun ada beberapa korban yang terjepit puing-puing helikopter sehingga dibutuhkan peralatan khusus saat dilakukan proses evakuasi.

Dijelaskan, dalam evakuasi tersebut, petugas tidak berani menggunakan alat pemotong atau gergaji mesin lantaran khawatir justru menimbulkan percikan api mengingat dalam heli tersebut terdapat banyak bahan bakar berupa aftur yang mudah terbakar.

"Maka dari itu kami menggunakan alat khusus yang tidak menimbulkan bahaya lain karena sangat dekat dengan bahan bakar heli," jelasnya, Senin (3/7).

Tak berhenti sampai di situ saja, perjuangan para petugas beserta relawan masih dibenturkan dengan faktor beratnya medan menuju lokasi jatuhnya heli. Mereka membutuhkan waktu tempuh dengan berjalan kaki selama 1,5 sampai 2 jam dari posko bencana.

"Korban jatuhnya pesawat Basarnas sebanyak delapan orang dalam kondisi meninggal dunia, terdiri atas empat orang dari Basarnas dan empat awak helikopter terdiri atas pilot, copilot, dan dua teknisi. Korban terakhir berhasil dievakuasi adalah pilot helikopter, Kapten Laut Haryanto," urainya.

Lokasi jatuhnya helikopter memang berada di wilayah perbukitan dengan kondisi geografis yang cukup terjal dan jauh dari batas terakhir pemukiman penduduk. Bahkan, tim harus berjalan kaki dengan menyusuri jalan setapak dengan lereng serta jurang di sebelah kanan maupun kiri mereka. Ditambah lagi hujan yang turun saat itu semakin menghambat proses evakuasi terhadap para korban.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search