TRIBUN-BALI.COM, BANGLI– Ni Ketut Meina Krisnawati memang tidak seperti bocah pada umumnya.
Pasalnya putri keempat dari pasangan I Nengah Milu (41) dan Ni Made Sartini (37) terlahir dalam kondisi cacat pada bagian bibir dan hidung serta menderita Hidrosefalus.
Ditemui di kediamannya, di Banjar Belok, Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Bangli, Ni Made Sartini, yang saat itu baru saja pulang dari tegalan menyambut dengan ramah saat Tribun Bali mengunjunginya, Minggu (16/7/2017).
Sambil menggendong Krisnawati, Sartini menuturkan bila anaknya kini telah memasuki usia 2 bulan sejak lahir pada tanggal 2 Mei 2017 lalu.
Sembari menyuapi susu menggunakan sendok, Sartini mengungkapkan jika Krisnawati sehari-hari hanya minum susu bayi dan minumnya pun menggunakan sendok.
Hal ini terpaksa dilakukannya lantaran Krisnawati tak mampu meminum susu dari payudaranya, maupun menggunakan dot.
"Meski terlahir kurang sempurna, Krisnawati bukan anak yang rewel, jadi tidak kesulitan merawatnya," ujar Sartini.
Sesaat terdiam, Sartini lanjut menceritakan, ketika itu, dirinya hendak memeriksakan kandungannya ke bidan yang ada di lingkungan Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli.
Selama 8 bulan mengandung, Sartini mengaku tidak pernah merasakan adanya gejala aneh pada kandungannya.
"Tidak ada gejala ada kelainan. Normal seperti tiga kakaknya yang lain," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar