Sabtu, 15 Juli 2017

Kisah Haru Tukang Tahu Keliling di Sukabumi Demi Naik Haji

Kabupaten Sukabumi - Kisah haru menyertai Dedi Somantri demi merengkuh impian menunaikan ibadah haji. Tukang tahu keliling di Sukabumi ini getol menabung untuk mewujudkan berangkat ke Tanah Suci.

Mang Dedi, begitu sapaan pria berusia 63 tahun ini. Warga Kampung Selaawi Desa/Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini bulat mengejar niat sucinya usai berpisah dengan sang istri pada 1990 lalu.

Dalam perjuangannya menggapai impian melaksanakan rukun Islam, di tengah jalan Mang Dedi sempat goyah. Mang Dedi merasakan banyak tantangan hidup yang harus dihadapi seorang diri. Ia mesti membesarkan dan membiayai sekolah putra semata wayangnya yang nyaris memupuskan cita-cita sucinya itu.

"Saya awalnya hanya menganggap bermimpi bisa salat di Baitullah menjalankan rukun Islam ke-5, yaitu berhaji. Saya berkaca diri cuma orang kampung yang jualan tahu, belum lagi harus menyekolahkan anak. Saya saat itu drop, makanya sebagian uang sempat saya pakai untuk rehab rumah," tutur Mang Dedi kepada detikcom di kediamannya, Sabtu (15/7/2017).

Baca juga: 10 Tahun Nabung, Tukang Tahu Keliling di Sukabumi Bisa Naik Haji

Satu-persatu beban kerisauan ini berangsur ringan. Dia lakoni perjuangan hidup secara tegar.

"Ternyata apa yang awalnya saya pikir berat ternyata mudah. Saya berdoa memohon agar semuanya bisa saya hadapi lalu ternyata Allah membantu saya, karena yang berat buat saya ternyata sangat ringan bila Allah berkehendak," tutur Mang Dedi.

Putra semata wayang Mang Dedi berhasil lulus kuliah dan langsung bekerja. Rumah Mang Dedi yang awalnya hanya setengah badan berdinding bilik berubah jadi rumah permanen lengkap dengan musala.

"Kuncinya tidak bosan buat minta, apalagi permintaan saya hanya beribadah haji dan Allah memberi jalan dengan saya berjualan tahu keliling. Apa yang tidak mungkin kata saya, ternyata mungkin bagi Allah. Buktinya dalam waktu dekat ini saya mau berangkat," ujarnya.

Bagi Mang Dedi, di usianya yang tidak lagi muda, beribadah ialah tujuan akhir. Tekad dan keuletan yang diarungi Mang Dedi berujung hasil manis.

"Alhamdulillah, apa yang menjadi ketakutan saya tidak terbukti. Fokus saya menjalankan ibadah dan meminta, Allah memberi bonus dengan meringankan apa yang saya anggap kesulitan," kata Mang Dedi.

Butuh 10 tahun lamanya Mang Dedi menyisihkan rezekinya untuk menunaikan ibadah haji. Tahun ini Mang Dedi bisa berangkat haji. Untuk mewujudkan niatnya itu setiap hari Mang Dedi memanggul tahu sambil menyusuri jalan sejauh belasan kilometer.
(bbn/bbn)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search