PANGKEP - Duka mendalam dirasakan Yulsanti (25), korban yang selamat dan menantikan suaminya yang masih belum ditemukan bersama empat orang lainnya dalam peristiwa tenggelamnya kapal rombongan pengantin di Pangkep, Sulawesi Selatan.
Ia berharap, suaminya segera ditemukan dalam keadaan selamat dan dapat menyaksikan kelahiran anak pertama mereka yang kini sudah menginjak usian kandungan delapan bulan.
BERITA REKOMENDASI
Yulsanti merupakan salah seorang korban tenggelamnya kapal rombongan pengantin di perairan Pulau Sama Tellu, Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara, Pangkep. Ia tidak kuasa menahan tangis saat beberapa kerabat dan keluarganya datang memberikan semangat.
Betapa tidak, wanita yang sedang hamil delapan bulan itu tidak hanya merasa trauma atas tragedi yang menimpanya. Bahkan, ia masih diliputi kecemasan lantaran suaminya, Abdul Rahman (30) yang ikut menjadi korban dan hingga kini belum ditemukan oleh Tim SAR.
Wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai perawat di salah satu Puskesmas di pangkep ini, tidak pernah memiliki firasat apapun sebelum kejadian. Namun, peristiwa nahas yang menimpa dirinya bersama puluhan korban lain termasuk suami yang sudah bersamanya selama empat tahun/ masih sangat membekas dibenaknya.
Ia pun berharap, Tim SAR segera menemukan suaminya dalam keadaan selamat. "Agar saat melahirkan anak pertama nanti bisa didampingi," kata Yulsanti, Sabtu (8/7/2017).
Sejak peristiwa itu, rumah Yulsanti yang berada di Desa Parenreng, Kecamatan Segeri, Pangkep, ramai dikunjungi oleh keluarga dan kerabatnya. Mereka datang untuk memberikan dukungan dan semangat kepada Yulsanti untuk tetap tegar menerima cobaan itu.
Yulsanti sendiri merupakan salah satu dari 12 korban yang ditemukan selamat oleh nelayan. Dengan hanya menggunakan sebatang bambu, ia bersama seorang lainnya bertahan di tengah laut selama lebih dari 30 menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar