Hari ini, Rosita sebenarnya akan 'diselamatkan' oleh Dinas Sosial, KPAI, dan aparat desa dari rumah orang tuanya, Suliono (42) dan Wijiyati (37). Namun, sebelum semuanya terwujud, Rosita sudah ditemukan meninggal di dalam kamarnya, Jumat (29/7/2017) pagi kemarin.
"Sebenar kami (sekolah) bersama dengan Dinas Sosial, KPAI, dan Aparat Desa, hari ini, berencana akan menyelamatkan Rosita. Dengan mengambil alih pengasuhan oleh negara," terang Pono, Kepala Sekolah MtS Negeri 1 Tumpang kepada detikcom, Sabtu (29/7/2017).
Pono mengaku, ada beberapa fakta dan bukti kuat untuk mengungkap kebenaran dari persoalan yang pernah terjadi. Tetapi, bagi dia, sangat tabu untuk membeberkannya, karena sangat bertolak belakang dan diakui oleh orang tua Rosita.
Risita mendekap boneka kesayangannya/Foto: Muhammad Aminudin |
Rencana pendampingan Dinas Sosial dan pihak terkait untuk Rosita, turut dibenarkan aparat kepolisian.
"Ada rencana memang mau dijemput oleh dinas sosial," tegas Kapolsek Tumpang AKP Yusuf Suryadi terpisah.
Ada dugaan kuat, Rosita mengalami tekanan terkait tabungan yang diklaim telah disetorkan kepada sekolah.
Disisi lain, sekolah memiliki bukti mengacu kepada buku tabungan dengan nilai yang berbeda jauh.
"Dulu kami sempat menawarkan agar melapor ke polisi, tapi keluarga tidak mau. Mungkin buktinya kurang kuat," ujar Yusuf.
(bdh/bdh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar