BANGKAPOS.COM - Kisah seorang tukang cukur yang meninggal dalam keadaan sedang bersujud ini bisa menjadi teladan bagi siapa yang mendengarkannya.
Hal itu dikarenakan seorang pria biasa yang berprofesi sebagai tukang cukur ini wafat dalam keadaan sujud ketika shalat tarawih pada malam terakhir bulan Ramadhan.
Kisah itu diceritakan oleh Pimpinan Majelis dan Madrasah Barokatul Musthofa, Cikarawang Bogor Ustaz Saiful Bahri saat menjelaskan tentang keutamaan shalat pada malam hari.
Pria yang Akrab disapa USB (Ustaz Saiful Bahri) ini menceritakan sosok tukang cukur yang sering menjadi imam shalat di mushola dekat rumahnya di daerah Cililitan.
USB menceritakan bahwa keseharian pria yang bernama Solihin itu adalah sebagai tukang cukur.
Saat tiba waktu shalat, Solihin sering menjadi imam shalat di mushola yang berada di kawasan Cililitan dekat kediaman USB.
"Subhanallah, beliau bukan kiai atau ajengan, keseharian beliau hanya tukang cukur, namun beliau rutin menjadi imam di musola," ujarnya.
USB menambahkan bahwa selain itu Sholihin juga rajin menjalani shalat malam atau shalat tahajud.
Bukan hanya itu, Solihin pun menurut USB sering membaca surat Ar-Rahman, Tabarak dan membaca Al Quran pada malam hari.
"Saya hapal betul itu keseharian beliau, apalagi ketika malam hari beliau rajin sekali shalat malamnya dan baca Al Quran. Menjelang subuh biasanya beliau tidur sebentar dan saat subuh beliau sudah bangun untuk jadi imam," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar