Laporan Wartawan Tribun Jateng, Ponco Wiyono
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Murah senyum dan dekat dengan semua kalangan masyarakat, demikian sosok Hendy Boedoro di mata keponakannya, Alfebian Yolando.
PNS Kendal yang akrab disapa Febi ini mengaku kehilangan sosok anutan yang sempat memimpin Kendal periode 2000-2007 itu.
"Sama tukang becak saja dia tidak pernah ragu menyapa," kenang Febi di rumah duka, Jalan Raya Cangkiran, Minggu (16/7/2017) petang.
Hendy meninggal pada Minggu siang sekitar pukul 13.30 di Rumah Sakit SMC Telogorejo.
Penyebab meninggalnya ayah lima anak itu disebut sang adik, Murdoko, lantaran kandungan gula darah yang tinggi.
"Tanggal 20 Juni masuk ICU sampai hari ini. Sebenarnya Kamis kemarin hendak dibawa ke Singapura untuk perawatan lebih lanjut. Dokter mengkhawatirkan kesehatannya sehingga ditunda sampai Senin besok. Allah ternyata berkehendak lain," jelas eks-Ketua DPRD Jateng ini.
Hendy Boedoro (lahir di Semarang pada 10 Mei 1957) merupakan Bupati Kendal periode 2000 hingga 2007.
Pada masa kepemimpinannya di periode kedua, Hendy terbentur masalah korupsi penyelewengan dana APBD Kendal 2003, 2004, dan 2005.
Hendy juga dinyatakan menerima Rp 27,314 miliar dari sembilan rekanan yang mendapat proyek yang dibiayai dana bantuan pemerintah provinsi dan APBD Kendal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar