Jumat, 18 Agustus 2017

Curhat Nyonya Macron, Kisah Cinta hingga Petisi Tolak First Lady

Liputan6.com, Paris - Brigitte Macron akhirnya buka suara terkait hubungannya dengan sang suami yang merupakan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Kisah cinta mereka jadi perbincangan karena perbedaan usia yang signifikan.

"Saya tidak merasa seperti ibu negara," sebut perempuan berusia 64 tahun tersebut, seperti dikutip dari Independent, Jumat (18/8/2017).

Perkataan tersebut keluar dari mulut Brigitte dalam wawancara pertamanya sejak tinggal di istana presiden, Elysee Palace.

Dia mengatakan, hubungan cintanya dengan sang presiden dimulai sejak 20 tahun. Tanpa ragu, dirinya melayangkan pujian terhadap suaminya tersebut.

"Kesalahan satu-satunya Emmanuel adalah dia lebih muda dari saya," sebutnya.

Saat pertama kali bertemu Emmanuel, ia berusia 24 tahun lebih tua. Brigitte pun ketika itu adalah seorang guru drama yang telah menikah dan mempunyai tiga anak.

Ia melihat Emmanuel sebagai sosok remaja yang ambisius. Awal hubungan mereka dinilainya sangat berat.

Alasannya, kedua orang tua Emmanuel membencinya. Namun, fakta tersebut tidak jadi halangan. Pasangan tersebut akhirnya menikah pada 2007 lalu.

"Ketika saya melihat hubungan saya, ini merupakan kisah yang sederhana," kata Brigitte.

"Jika saya membuat pilihan untuk tidak bersamanya, saya akan kehilangan nyawa saya," sambung dia.

Walau begitu, Brigitte mengatakan, awalnya ia berpikir adalah kemustahilan dirinya bisa menerima cinta Emmanuel. Namun, semuanya berubah kala mereka terlibat dalam pertunjukan seni komedi adaptasi cerita Eduardo De Fillipon.

Momen itulah yang membuat Brigitte menyadari hubungannya sudah berubah. Namun, meski menyadari perubahan rasa dalam dada, dia masih mencoba menolak.

Bahkan ada satu momen, Brigitte mengusir Emmanuel. Ia menyuruh kekasihnya pergi ke Paris untuk menyelesaikan studi.

Namun, sesudah itu, mereka akhirnya memutuskan untuk hidup bersama dan menampik semua kabar miring mengenai hubungan tersebut.

Kini, ia merasa hubungan beda lebih dari 20 tahun tersebut tidak berarti apa-apa.

"Kami selalu sarapan bersama. Wajah saya memang sudah keriput, sementara dia begitu segar dengan kemudaannya. Begitulah adanya."

Terkait posisinya sekarang, Brigitte mengakui bukan hal yang mudah mendapat sebutan dan peran ibu negara atau First Lady Prancis.

"(Ibu negara) itu adalah terjemahan dari ekspresi Amerika dan saya tidak suka segala sesuatu yang berhubungan dengan itu. Saat saya mendengar sebutan itu, saya langsung berbalik badan dan bertanya apa yang sedang kalian bicarakan," papar dia.

"Sangat penting untuk menjelaskan segalanya, termasuk apa yang ada depan saya. Aku akan mengambil peran publik tersebut tapi warga Prancis harus tahu pula mengenai apa kemampuan yang saya miliki," tambahnya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search