Laporan wartawan Tribun Jambi, Jaka HB
Air mata Isam (4,5) menetes saat melihat Brown harus pindah ke Jambi selamanya. Namun, Isam tidak mengaku kalau dia menangis.
"Dak, mana ada nangis," kata sambil tersenyum melihat Brown naik ke mobil.
Baca: Dua Primata dari Bungo Dijemput Pihak Taman Rimba
Selama satu minggu Isam diberi pengertian oleh ayahnya, Iswandi (49). Brown tidak bisa lagi bergantung pada manusia, dia mengatakan pada Isam bahwa Brown harus berkumpul dengan keluarganya.
Kepala Isam terus menengadah ke atas. Mencoba melihat-lihat Brown. Brown sendiri adalah Owa Ungko (Hylobates Agilis) berbulu coklat yang usianya lebih tua dari Isam sendiri. Ayahnya menemukan Brown saat masih sangat kecil.
Iswandi (49) menemukan Brown sekitar 9 atau 10 tahun yang lalu. Brown ditemukan oleh seorang pekerja Iswandi yang sedang membuka lahan untuk menanam karet. Seingatnya Brown saat itu ketakutan karena ditinggal induknya, yang seingat Iswandi juga berbulu coklat.
Sejak ditemukan Iswandi, Brown dirawat sedemikian rupa oleh Iswandi. Diberi makan setiap hari dan kandangnya dibersihkan. Meski pun begitu, Iswandi tak pernah memberi Owa Ungko pelliharaannya ini sebuah nama.
"Anak kedua saya yang sekarang sekolah di Titian Teras yang memberinya nama. Brown nama yang dikasih. Tapi saya tidak pernah memanggilnya dengan nama," kata Iswandi.
Iswandi merasa agak berat hati berpisah dengan Brown.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar