Kamis, 17 Agustus 2017

Kisah Perjuangan H Pontoh Turunkan Bendera Belanda

Laporan wartawan Tribun Manado Warstef Abisada

TRIBUNMANADO.CO.ID, BOROKO -- Kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia, bukanlah hadiah dari para penjajah. Tapi, merupakan hasil perjuangan seluruh rakyat diseluruh pelosok negeri, termasuk rakyat yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Perjuangan rakyat Bolaang Mongondow Utara untuk melawan penjajah, dimulai tahun 1942.

Tiga tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI dikumandangkan oleh Presiden Soekarno, rakyat Bolaang Mongondow Utara yang ada di Kaidipang, telah melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda.

Perlawanan dimotori oleh H R Pontoh, dengan menurunkan bendera Belanda pada 23 November 1942 pukul 08.00 Wita.

H Pontoh kala itu, berperan sebagai Jogugu (raja) Kaidipang Beaar.

Ia berani merobek bendera Belanda yang berwarna biru, kemudian menaikkan bendera Merah Putih di depan Komalig Raja Kaidipang Besar, yang kini berada di depan Lapangan Kembar.

H Pontoh tak sendiri ketika melakukan aksi heroik tersebut. Ia dikawal oleh H L A Manda (Alm), H Daud (Alm), dan H Kaidua Bin Eda (kini berada di Jawa) dengan senjata lengkap milik warga Bolaang Mongondow Utara keturunan Cina/Arab.

Tentara Belanda ketika itu langaung meninggalkan wilayah Bolaang Mongondow Utara, menuju Gorontaloo dan Sulawesu Tengah.

Perjuangan H Pontoh melawan penjajah tak berhenti, setelah tentara Belanda pergi, hadir penjajah lainnya yakni tentara Jepang.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search