Senin, 16 Oktober 2017

Kisah Olaudah Equiano Bebaskan Diri dari Perbudakan

tirto.id - Olaudah Equiano merupakan seorang penulis Afrika yang memiliki latar belakang sebagai seorang budak. Pengalamannya sebagai mantan budak, mendorongnya untuk terlibat dalam gerakan penghapusan perbudakan di Inggris.

Equiano lahir di Provinsi Eboe, selatan Nigeria. Saat usianya 11 tahun, ia diculik bersama dengan saudaranya dan dijual oleh pedagang budak setempat. Equiano dikirim melintasi Atlantik ke Barbados lalu sampai di Virginia.

Tidak ada catatan tertulis secara pasti bagaimana riwayat awal kehidupan Equiano, termasuk juga tempat kelahirannya. Equiano sempat dua kali mendaftarkan tempat kelahirannya di Amerika.

Namun terlepas dari ketidakpastian akan dua hal tersebut, bagian lain dalam buku otobiografi yang ditulis Equiano dapat diverifikasi. Saat berada di Virginia ia dijual ke seorang perwira Royal Navy, Letnan Michael Pascal yang memberinya nama 'Gustavus Vassa'.

Equiano bersama dengan Pascal menempuh perjalanan samudra selama delapan tahun. Dalam perjalanan ini, Equiano dibaptis serta diajarkan untuk membaca dan menulis.

Kemudian Pascal menjual Equiano kepada seorang kapten kapal di London yang membawanya ke Montserrat untuk kembali dijual ke pedagang terkemuka Robert King. Saat bersama King, Equiano bekerja sebagai seorang pelaut, pelayan dan tukang cukur.

Equiano saat itu juga mendapatkan uang tambahan dengan cara berdagang. Dalam kurun waktu tiga tahun, ia mendapatkan banyak uang lalu membebaskan dirinya dari perbudakan dengan uang yang dimilikinya.

Setelah bebas, ia menghabiskan waktunya selama 20 tahun untuk melakukan perjalanan ke seluruh dunia, salah satunya ke Turki dan Arktik.

Pada tahun 1786, ia terlibat dalam gerakan untuk menghapuskan perbudakan di London. Ia tergabung dalam anggota "Sons of Africa" yang terdiri dari 12 orang berkulit hitam yang melakukan kampanye untuk menghapus perbudakan.

Pada tahun 1788, Olaudah Equiano memimpin sebuah delegasi ke House of Commons untuk menuntut pembatasan jumlah budak Afrika yang diangkut kapal Inggris.

Setahun kemudian, 1789, ia menerbitkan otobiografinya The Interesting Narrative of the Life of Olaudah Equiano, or Gustavus Vassa, the African. Dia berkeliling mempromosikan buku ini, yang lantas sangat populer. Karyanya menjadi salah satu buku paling awal yang diterbitkan oleh seorang penulis kulit hitam Afrika dan diterjemahkan dalam berbagai bahasa.

Buku tersebut berhasil menggugah para pemerhati baik para budak maupun orang kulit putih untuk turut berkampanye mendesak penghapusan perbudakan di Inggris.

Equiano pada tahun 1792 menikahi seorang wanita Inggris bernama Susanna Cullen dan memiliki dua orang anak perempuan. Pada tanggal 31 Maret 1797 Equiano meninggal dunia.

10 tahun setelah Olaudah Equiano meninggal pada bulan Maret 1797, praktik perbudakan di Inggris benar-benar dihapuskan. 

Baca juga artikel terkait GOOGLE DOODLE atau tulisan menarik lainnya Dipna Videlia Putsanra

(tirto.id - dip/dip) </b>

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search