

ilustrasi jenasah TKW
SRAGEN– Musibah kembali menimpa tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Sragen. Setelah sepekan lalu, TKI asal Kalijambe tewas di Korea Selatan, Rabu (25/10/2017), kabar duka juga datang dari Wami Windasih (19), Tenaga Kerja Wanita(TKW) asal DUkuh Kandangsapi RT 9, Kandangsapi, Jenar.
TKW yang bekerja di sebuah pabrik milik PT Sony di negeri jiran itu,
dilaporkan meninggal dalam kecelakaan tragis yang menimpa bus
penjemput karyawan. Data yang dihimpun Joglosemar, Wami dilaporkan
meninggal Selasa (24/10/2017) dinihari sekitar pukul 05.30 saat menaiki bus jemputan untuk kerja di pabrik. Dari informasi yang dihimpun ada 7 orang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sragen, Pujiyatmoko mengungkapkan dari laporan yang diterima BNP2TKI dan Kemenakertrans, kecelakaan terjadi ketika bus perusahaan yang ditumpangi korban bersama rekannya lainya, ditabrak bus jemputan karyawan lainnya.
"Dari laporan yang kami terima, jenasahnya akan dipulangkan tanggal 27 Oktober. Karena murni kecelakaan dan tidak ada hal-hal mencurigakan sehingga bisa segera dipulangkan. Korban ini berangkat resmi dari BPP2TKI," paparnya kemarin.
Sekda Sragen, Tatag Prabawanto menguraikan dari laporan yang diterima
Pemkab, kecelakaan maut yang menewaskan Wami dan pekerja lainnya itu
terjadi ketika mereka sedang menaiki bus karyawan dari asrama menuju
PT Sony. Di tengah perjalanan bus mengalami kerusakan dan diparkir di
pinggir jalan.
Rupanya dari arah belakang, bus parkir itu ditabrak dari belakang
dengan cukup dahsyat oleh bus yang mengangkut pekerja PT Nexus hingga
mengakibatkan tujuh penumpang bus PT Sony tewas. Dari riwayatnya,
korban berangkat setelah mendapat pelatikan di PT. ADILA FRESCY
FARINDO DUTA di Gambiran Sragen dan berangkat melalui BNP2TKI Sragen.
Sementara, orangtua korban, Wagiyono mengaku tidak mengira putri
sulungnya yang pamit hendak memperbaiki ekonomi dengan jadi TKW itu
harus pergi dengan cara tragis. Ia hanya berharap jasad putrinya bisa
segera dipulangkan ke kampung halaman untuk dimakamkan.
Sementara, Kades Kandangsapi, Jenar, Pandu mengatakan korban baru
sebulan berada di Malaysia setelah lulus dari SMK. Menurutnya keluarga sangat terpukul dengan kejadian yang tidak disangka-sangka tersebut. Lantas pihaknya mencoba menenangkan pihak keluarga.
Orang tuanya hanya bekerja sebagai buruh tani dan penjual cilok dan
tepo. Korban sendiri diketahui masih memiliki dua adik yang masih
kecil. Terkait keberangkatannya, pihaknya menyampaikan bahwa baru
sebulan yang lalu berangkat lewat salah satu penyalur tenaga kerja
resmi di Sragen.Soal asuransi, keluarga sudah diminta untuk membuat
rekening untuk pengiriman dana asuransi. (Wardoyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar