Kisah Yunus, adalah Kisah Harian Hidup Kita; Renungan Harian, Senin 16 Oktober 2017, Amorpost.com-Dalam Injil hari ini, Yesus sungguh prihatin dengan generasi jaman sekarang. Dia menatakan bahwa mereka itu jahat dan tidak beriman. Mereka mencari sebuah tanda, tapi Yesus sendiri adalah sebuah tanda dan seharusnya tidak perlu ada tanda lain. Dia mengatakan kepada mereka bahwa tidak akan ada tanda lain selain tanda nabi Yunus.
Kisah singkatnya adalah bahwa Yunus seorang yang cukup baik, saleh dan taat pada Tuhan. Namun, ketika Tuhan mengatakan kepadanya secara khusus untuk pergi ke Niniwe untuk memperingatkan orang-orang di sana tentang bencana yang akan menimpa mereka, Yunus menolak untuk pergi.
Dia lari dari Tuhan dan dari tugasnya dan naik ke kapal. Dalam perjalanan terjadilah badai, lalu, singkatnya, dibuatlah undian dan ditemukan bahwa Yunuslah penyebab dari badai itu. Kemudian, dalam cerita itu, konsekuensinya ia harus dilemparkan ke dalam laut dan ditelan ikan paus. Kisah yang aneh bukan?
Namun, tahukah saudara-saudari bahwa kita bisa belajar dari keanehan ini? Tentu saja, hal yang dapat kita pelajari adalah bahwa dikala kita lari dari tanggung-jawab dan tugas kita, selalu ada konsekuensinya. Konsekuensinya bukan hanya pada diri kita sendiri, tetapi terjadi juga pada orang lain.
Lebih lanjut, kisah nabi Yunus pun menarik untuk direfleksikan lebih dalam. Dalam kisahnya, setelah tiga hari berada di dalam perut ikan, Yunus pun berdoa kepada Tuhan dan bertobat. Alhasil, ia pun dimuntahkan di pinggir pantai. Dengan segera, ia menjalani misinya dan mempertobatkan orang lain.
Menarik bukan? Di dalam kekelaman hidup kita, selalu ada titik terang dimana kita menemukan kembali siapa yang mengutus kita dalam ziarah hidup di dunia ini. Toh, ikan pun ciptaan Tuhan.
Pertobatan itu harus berdasar pada pengalaman pertama kita dengan Tuhan. Kita harus tahu bahwa Tuhan tidak akan pernah melupakan kita dan tak akan habis rahmatNya.
Kita tidak setia, namun, ia tetap setia karena ia tidak mengingkari diri-Nya sebagai yang Maha setia. Lebih lanjut, kisah nabi Yunus mengggambarkan bahwa hanya orang-orang yang bertobat yang bisa mempertobatkan orang lain.
Ingat! Tuhan memakai bahkan hal yang paling jahat dalam hidup kita untuk mengubah diri kita dan orang lain. Luar biasa bukan?
Kepada orang orang yang mendengarkan Yesus menceritakan kembali kisah nabi Yunus itu, "Cukuplah, tanda nabi Yunus. Yang ada di depan kamu lebih dari nabi Yunus," ujar Yesus.
Yesus mau menegaskan bahwa, nabi Yunus saja dengan hidupnya yang up and down itu bisa mempertobakan orang lain apalagi Aku (Yesus) yang ada didepanmu. Bukankah aku adalah Emanuel, yang artinya Allah besertamu untuk selamanya.
Apapun situasi kita, Yesus bersama kita. Jangan tunda lagi, bertobatlah dan jalani apa yang Yesus katakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar