ADA sebuah pertanian di Nova, Ohio, di mana ada pohon yang sangat istimewa dapat ditemukan. Namun pohon ini bukanlah pohon biasa. Dipercaya bahwa pohon tersebut berusia 175 tahun dan merupakan bukti terakhir John Chapman, seorang pengurus kebun yang terkenal. Pada awal 1800-an, dia menanam sejumlah besar pohon apel di sepanjang perbatasan barat Amerika (perbatasan barat adalah sesuatu yang berada di luar Pennsylvania pada waktu itu).
Chapman lebih dikenal dengan nama lain, Johnny Appleseed. Karena Disney, kisahnya nyatanya berubah menjadi sebuah dongeng. Salah satu segmen dari kartel Melody Time pada 1948 menggambarkan Johnny Appleseed sebagai tukang kebun yang bahagia saat menanam dan merawat apel serta dilindungi oleh malaikat.
Kebun apel digambarkan dengan sekelilingnya ada burung yang terbang serta terdapat apel yang sempurna dan merah. Citra ini sebenarnya tidak benar, hal itu terdistorsi oleh persepsi kita tentang apel sebagai buah yang manis dan enak. Apel Chapman, yang ditanam di perbatasan, sebenarnya sangat berbeda dari apel yang sering ditemukan di pasaran. Apel Chapman bukanlah untuk dimakan, melainkan hanya diambil sarinya saja yang menjadi minuman paling populer di Amerika saat itu.
Pada masa itu, sebagian besar apel yang tumbuh biasanya pasti dijadikan sari apel. Di perdesaan Amerika, sari apel adalah pengganti anggur, bir, kopi, teh, bahkan air. Banyak orang biasa minum sari buah dan bukan air karena air bersih bersifat mewah saat itu. Bagi orang-orang di perbatasan, lebih sehat dan aman untuk minum sari apel, bukan air yang berpotensi terinfeksi bakteri.
Tahun-tahun awal John Chapman memulai "kariernya" masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan dan periset, namun dari apa yang diketahui, pada suatu hari ia berpisah dengan keluarganya dan memulai bekerja sebagai pengurus kebun apel milik Crawford. Dari situlah ia mendapatkan ilham untuk menanam pohon apel. Pada awal 1800, nama Chapman muncul kembali dalam sejarah, di Pittsburgh, Pennsylvania.
Pada awal abad ke-19, perusahaan mulai membeli sejumlah besar lahan di Wilayah Barat Laut dan mendorong para pemukim untuk bekerja di darat. Misalnya, pada 1792, Perusahaan Associate Ohio membuat kesepakatan agar para pemukim bersedia membuat wisma permanen di daerah liar di luar permukiman permanen pertama di Ohio, mereka akan diberi tanah seluas 100 hektare. Selain itu sebagai bukti kesediaan mereka untuk tinggal di sana, mereka diharuskan menanam 50 pohon apel dan 20 pohon persik dalam jangka waktu 3 tahun. Hal tersebut dilakukan karena butuh waktu sekira 10 tahun agar pohon apel bisa memberi buah pertamanya.
Chapman menyadari bahwa ada kesempatan yang bisa ia ambil. Dia sampai pada gagasan bahwa dia bisa membuat kebun buah-buahan dan bukan menjadi penghuni perbatasan biasa. Ia berpikir bahwa ia dapat menjual hasil kebun kepada pemukim potensial demi keuntungan. Chapman mulai mengembara ke tempat yang tidak diketahui satu langkah di depan para pemukim dan menanam pohon apel dalam perjalanannya. Setelah menanami dan menjual sebidang tanah, dia terus berlanjut ke daerah-daerah yang belum berkembang. Dia selalu membawa sekantong biji apel.
Chapman adalah anggota Gereja Swedenborgian. Dalam ajaran agamanya, ia dilarang melakukan pencangkokan pohon karena mereka percaya bahwa ini membuat tanaman menderita. Oleh karena itu, Chapman menggunakan benih untuk setiap apel yang ditanamnya dan untuk alasan ini, sebagian besar apelnya tidak benar-benar dapat dimakan. Chapman dan orang Amerika lainnya sadar akan pencangkokan, tapi mereka tidak mau melakukannya karena merasa menyiksa pohon apel.
Johnny Appleseed meninggal pada 1845 dengan hampir tanpa memiliki tanah. Dia digambarkan sebagai orang yang eksentrik, bersedia melewati kota hanya dengan bekal kerak kering dan daging dingin, serta bebas berbicara tentang agamanya. Meskipun ia sangat miskin, ia terkenal dalam keadaan baik.
Appleseed meninggalkan warisan besar, meskipun dia tidak menyimpan kekayaan material untuk dirinya sendiri. Dia adalah seorang dermawan besar. Dia meninggalkan lahan seluas lebih dari 1.200 hektare pembibitan berharga untuk saudaranya. Dia juga memiliki empat plot di Allen County, Indiana, termasuk sebuah pembibitan di Kota Milan dengan 15 ribu pohon. Dia juga memiliki seperempat barat daya (160 hektare) kebun di Mohican Township, Ashland County, Ohio, namun dia tidak mencatat akta tersebut dan kehilangan harta bendanya itu.
Pada masa itu, agen FBI biasa menebang setiap pohon apel yang menghasilkan apel asam dan pahit yang digunakan untuk sari buah apel. Karena ini, banyak kebun buah yang ditanam oleh Johny Appleseed tidak bertahan sampai hari ini, namun hal itu tidak membuat usahanya terlupakan dan tidak berguna. Karena karyanya, hari ini kita bisa menikmati beberapa varietas apel yang nikmat. Pilihannya untuk menumbuhkan pohon apel dengan biji memberi akar kuat bagi terciptanya apel Amerika yang hebat. Biji apel yang tak terduga memberi kesempatan orang lain untuk bereksperimen dengan berbagai khasiat apel dan memilih kombinasi sempurna yang ideal.
(pai)
(rfa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar