CILEGON – Enam penerjun prajurit Kopassus memperagakan aksi terjun paying dengan membawa anjing penyerang dalam peringatan HUT ke-72 TNI di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten. Bahkan, aksi tersebut juga berhasil memecahkan rekor MURI.
Salah satu penerjun yang membawa satwa anjing, Sertu Teddi M. Romdhon mengatakan bahwa terjun bebas militer (free fall) menjadi pengalaman yang membanggakan. Bahkan, ia menyebut pengalaman itu memiliki keunikan tersendiri. Terlebih setiap penerjun harus mampu menjinakkan satwa agar binatang yang ikut terjun bisa beradaptasi ketika melaksanakan penerjunan dari udara.
BERITA REKOMENDASI
Hingga mereka harus bisa menyatu dengan satwa yang akan dibawa terjun.
"Sebelumnya kami harus menyatu dengan satwa yang akan kita bawa untuk terjun," ujar Romdhon di lokasi, Kamis (5/10/2017).
Ia pun menceritakan pengalamannya dengan sang anjing tersebut. Guna menjalin kedekatan, para penerjun bercengkrama dengan anjing penyerang setiap hari.
"Dalam pelaksanaan latihan sehari-hari, kita ajak satwa itu untuk bermain-main dan bercengkerama serta dielus-elus agar jinak dan nurut. Ini adalah salah satu cara berkomunikasi dengan satwa sehingga pada saatnya nanti satwa yang akan kita ajak terjun sudah familiar dengan penerjun", sambungnya.
Sebelumnya, dalam terjun bebas militer (free fall) dengan membawa satwa anjing pada ketinggian 8.000 feet belum pernah terjadi di Indonesia. Hal inilah yang mendorong Kopassus untuk memecahkan Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
[Baca Juga: HUT KE-72 TNI: Terjun Bawa Anjing dari Ketinggian 8.000 Feet, Enam Prajurit Kopassus Raih Rekor MURI]
"Betul terjun dengan membawa satwa anjing ini belum pernah tercatat di Rekor MURI apalagi ada enam penerjun beserta satwa/anjing. Mudah-mudahan inovasi seperti ini dapat menjadi motivasi bagi satuan lain untuk lebih berkreasi lagi, sehingga ada hal-hal baru yang bisa dipersembahkan oleh anak bangsa", tegas Manager Operasional MURI, Triyono. (sym)
(muf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar