Jumat, 24 November 2017

'Dongeng Jazirah Si Teluk Bayur', Kisah Ajaib Ernie Djohan

Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 55 tahun berkarya membuat Ernie Djohan punya banyak cerita menarik nan inspiratif. Kisah hidup bintang legendaris itu dijadikan biografi bertajuk Dongeng Jazirah Si Teluk Bayur oleh presenter Tamara Geraldine.

Dalam biografi penyanyi hit '60-an itu, Tamara mengibaratkan kisah Ernie bak dongeng lantaran punya banyak cerita ajaib yang tak masuk diakal.

"Kenapa harus pakai kata dongeng, karena itu bentuk sastra paling tua yang didasari keimanan yang ajaib dan cerita Mama Ernie ini ajaib," kata Tamara saat peluncuran buku Dongeng Jazirah Si Teluk Bayur di Jakarta, Kamis (23/11).


Tamara mencontohkan kisah Ernie yang pernah terhindar dari kecelakaan pesawat. Ada pula tukang gigi yang menyelamatkan gigi copot Ernie saat hendak manggung.

Sedangkan Teluk Bayur merupakan tembang legendaris yang seolah menjadi kata kunci untuk mengingat Ernie Djohan. Nama Ernie di tahun 1965 melejit lewat lagu yang diambil dari nama teluk dan sebuah pelabuhan di Padang, Sumatera Barat itu.

Dalam buku ini, Tamara membagi dongengnya menjadi tiga. Mulai dari Dongeng Pembuka, Dongeng Penggembira dan Dongeng Penutup.


"Ini adalah bagaimana saya melihat Ernie Djohan sebgai artis tiga zaman," kata Tamara. Ernie memang berkarier sejak Orde Baru, Orde Lama sampai era Reformasi.

Agar tak membosankan, Tamara menulis dengan gaya penulisan cerita pendek dan berdiksi ringan.

Tamara mengaku tak punya kesulitan saat menulis biografi Ernie. Setelah bertemu rutin dengan Ernie selama dua pekan, Tamara hanya membutuhkan waktu empat hari saja untuk menulis kisah Ernie yang sudah berusia 66 tahun itu.

Ernie Djohan dan musisi-musisi muda akan menggelar konser.Ernie Djohan dan musisi-musisi muda akan menggelar konser. (CNN Indonesia/Puput Tripeni Juniman)
"Tahun ini saya sudah menulis 19 buku dan ini adalah buku dengan cerita yang paling mengasyikkan yang saya tulis," ujar Tamara.

Ernie Djohan merupakan penyanyi legendaris Indonesia yang mulai berkarier di usia 11 tahun di Singapura. Saat itu, 1962, Ernie menjadi bintang Radio Talentime. Dia lalu diajak rekaman bersama label Philips Singapura menyanyikan lagu berbahasa Inggris dan Singapura.

Setahun berselang, Ernie kembali ke Indonesia dan mulai merintis karier di Tanah Air. Saat itu dia dijuluki pelopor penyanyi cilik Indonesia. Pada 1965, nama Ernie kian melejit lewat album keduanya dengan lagu andalan Teluk Bayur.


Ernie menjadi artis pertama Indonesia mendapat Golden Record karena album yang berbentuk piringan hitam itu terjual jutaan kopi. (rsa)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search