:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1758276/original/087729500_1509610529-foto_wulan_1.jpg)
Wulan pun menceritakan dirinya yang tidak jua sembuh walau sudah menjalani terapi uap. Alergi bronkitisnya terakhir kali kambuh pada November 2015. Ia bahkan sudah menjalani terapi uap selama lima hari berturut-turut.
Terapi uap yang dilakukannya selama lima hari berturut-turut ternyata bagian dari prosedur. Ada juga terapi uang yang dilakukan tiga hari berturut-turut.
"Pas terapi uap, aku juga bertemu bayi, yang kena flu. Itu kan dahaknya enggak bisa keluar. Ada cairan di dalam (saluran pernapasan). Enggak sampai sejam kok terapi uap," ucap Wulan.
Efek terapi uap ternyata tidak langsung dirasakan. Bahkan sampai lima hari melakukan terapi uap juga tidak dirasakan efeknya.
"Karena enggak sembuh-sembuh ya udahlah ya. Mau gimana lagi coba. Dalam kondisi begitu, aku juga enggak minum obat. Satu-satunya pencerahan itu setelah aku baca buku soal alergi. Jadi, di dalam buku, cara meredakan alergi bronkitis berupa istirahat dan minum teh hijau, madu, dan jahe," Wulan tersenyum sambil memegang buku berjudul Allergy Explosion (2007), yang ditulis Jo Revill.
Selama tiga minggu, Wulan rutin minum teh hijau, madu, dan jahe. Saat pagi hari minum madu, siang hari minum teh hijau, dan malam harinya minum jahe, lebih tepatnya jahe merah. Minumnya dalam keadaan hangat.
Minuman tradisional dan obat rumahan inilah yang akhirnya membuat Wulan lepas dari penyakit alergi bronkitis yang dideritanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar