Bekerja di sebuah Start up bukan hal yang mudah, setiap perusahaan dituntut dinamis dalam menghadapi perkembangan zaman yang serba cepat. Apalagi sebagai seorang pemimpin perusahaan yang dibawahnya terdapat lebih dari 1500 karyawan. Sering kali waktunya diisi untuk meeting, bertemu klien, berkunjung ke perusahaan lain serta masih banyak hal lain yang selalu mengisi setiap menitnya. Dibutuhkan kesabaran serta disiplin yang tinggi. Di lain sisi ia juga harus pandai membagi waktunya bersama istri dan dua orang anaknya.
Ia menjelaskan dalam membagi waktunya antara pekerjaan yang super sibuk dan keluarga yang selalu menunggunya pulang ke rumah. Ada skala prioritas yang dipilih dalam setiap keputusan yang di ambil. Oleh karenaya ia berusaha sebisa mungkin akhir pekan khusus familiy time.
"Iya jadi sebagai CEO waktuku kan cukup padet mulai dari habis waktu untuk meeting, ketemu orang kerja untuk ambil keputusan, kadang kolaborasi, sedang ada undangan event macem-macem. nah sebelumnya aku pasti punya skala prioritas kan, nah skala prioritasnya kalau ketika kondisinya normal, keluarga ya seperti biasa pagi ya nganterin anak sekolah lalu berangkat kerja cuman dikondisi yang normal ngga ada kondisi sakit, kondis genting, atau urgent ya aku selalu berusaha bahwa sabtu minggu itu tidak ada event urusan kantor. Jadi aku biasanya mendedikasikan waktu sabtu minggu itu memang full untuk keluarga itu. " Ujarnya melalui percakapan telpon, Rabu (8/11).
Selain itu untuk sebagian orang yang masih awal tentu saja, agak sulit membagi waktu bagaimana ketika ada masalah urusan pekerjaan namun terbawa ke dalam urusan rumah tangga. Dalam hal ini Muhamad menjelaskan bahwa ia salah seorang yang memiliki kecenderungan bahwa akan mengerjakan pekerjaanya hingga benar-benar selesai sebelum balik pulang.
" kalau aku sih, hmm memang biasanya pekerjaan itu emang selalu pengen sampai selesei kalu kerjaan ngga selesei tuh walaupun pulang bisanya masi ngantung, masih kepikiran gitu, karena aku tipenya kaya gitu kalau tugas belum selesei itu kepikiran makanya kadang aku spent waktu lebih panjang untuk bener-bener kerjaanya selesei jadi pulang kerumah, ketemu keluarga itu udah ga bawa beban pekerjaan bisanya gitu jadi lebih memilih kerjaan diseleseikan bener-bener selesei gitu sebelum pulang supaya waktu pulang ga ada yang gantung lah, jadi waktu pulang ga ada kepikiran yang sampai nemen-nemen." Tambahnya.
Terkadang seringkali kita mengabaikan pekerjaan yang belum benar-benar selesei, sehingga kita mudah untuk menundanya. Hasilnya malah menjadi masalah baru lagi. Hal ini juga dijelaskan olehnya tentang pentingnya menyeleseikan pekerjaan sampai benar-benar tuntas sebelum pulang.
"Karena kalau ga selsei itu ga enak gitu, terus pulang mau tidur itukan juga kepikiran aduh ini kok belum selsei.Karena punya kecenderungan kaya gitu sehingga yaudah ini harus selsai walaupun sampai malem diberesin sebelum sampai rumah. Jadi ngeberesin kerjaan hari itu baru bisa pulang, biasanya pagi itu aku uda ngeset hari ini itu harus selesei ini-ini. Pungkasnya.
Foto : Muhamad Ismail & Zahir Accounting
Tidak ada komentar:
Posting Komentar