SIAPA tak familiar dengan sosok Jenderal Besar Dr Abdul Haris Nasution dan kisahnya perihal peristiwa penculikannya oleh pasukan Tjakrabirawa (sekarang paspampres) yang sangat melegenda di benak masyarakat Indonesia, tepat pada pada 30 September.
Berbicara soal peristiwa penculikan Jenderal AH Nasution, maka tidak akan lengkap rasanya jika tak menyungging nama dari Ade Irma Suryani, sang putri bungsu yang diketahui tewas karena tertembak.
Sosok mungil Ade Irma Suryani yang kala itu disebutkan masih berusia 5 tahun, bisa dibilang menjadi perisai pelindung sang Ayah yang tiba-tiba mendapat serangan mendadak dari pasukan Tjakrabirawa di rumahnya, di Jalan Teuku Umar No 40, Menteng, Jakarta Pusat.
Sebagaimana dirangkum Okezone dari berbagai sumber, Ade Irma menjadi korban tembak saat berada dalam gendongan sang Ibunda, Johanna Sunarti dan ketika itu disebutkan Ade tidak langsung tewas dan masih sempat bertahan walau bersimbah darah, hingga dibawa oleh sang Ibunda, menggunakan mobil petugas yang terparkir di rumah agar Ade Irma bisa mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto.
Begitu di rumah sakit, Ade Irma pun disebutkan langsung mendapatkan tindakan medis yakni tindakan operasi. Namun sayangnya, takdir harus berkata lain, karena setelah dirawat selama beberapa hari akhirnya Ade Irma harus berpulang ke haribaan Tuhan Yang Maha Esa.
Kepergian Ade Irma yang sangat mendadak ini pun tentu menjadi pukulan berat bagi pihak keluarga besar Jenderal AH Nasution, karena mereka tidak pernah menyangka bahwa anak sekecil itu harus lebih dulu berpulang menghadap Tuhan.
Kesedihan yang lebih berat pun tentunya dirasakan oleh Ayah dari Ade Irma, karena secara tidak langsung putri kecilnya tersebut telah menjadi perisai pelindung bagi dirinya. Di mana, ungkapan perasaan sedih dari Jenderal AH Nasution sebagai seorang Ayah untuk mendiang putrinya tersebut, diekspresikan melalui tulisan yang tertera di nisan Ade Irma.
"Anak saja jang tertjinta. Engkau telah mendahului guru sebagai perisai ajahmu," bunyi pesan Jenderal AH Nasution di makam Ade Irma Suryani yang terletak di Kompleks Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jalan Raya Prapanca Raya Nomor 9, RT 01 RW 01, Petogogan, Kebayoran Baru.
Sementara itu, lokasi penembakan Ade Irma Suryani yang telah merenggut nyawanya tersebut, tepatnya rumah di Jalan Teuku Umar No 40, Menteng, Jakarta Pusat yang menjadi saksi bisu kelamnya kejadian 30 September tersebut kini diketahui telah menjadi Museum Abdul Haris Nasution atau dikenal juga dengan sebutan Museum Sasmitaloka Jenderal Besar DR. Abdul Haris Nasution.
(dno)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar