
JAKARTA | duta.co – Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham berdoa dan minta bantuan doa agar Ketua DPR RI Setya Novanto bisa segera sembuh. Jika sudah pulih segera dapat mengikuti proses hukum terkait kasus dugaan korupsi yang tengah ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham di Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Kamis (16/11) malam, usai menjenguk Setya Novanto di kamar perawatan.
"Yang saya baca, dan penjelasan penasehat hukum, Pak Novanto sudah mau datang ke KPK, doakan Pak Novanto cepat pulih, cepat sembuh dan mengikuti proses hukum," katanya.
Ketika ditanya mengenai kondisi Ketua Umum Partai Golkar tersebut, Idrus mengatakan saat ditemui di ruang perawatan, Setya Novanto tengah tertidur sehingga tidak ada komunikasi dengannya.
Idrus menambahkan Setya Novanto ditemani istri dan juga ada ajudannya di kamar perawatan lainnya. "Saya tidak komunikasi sedang tidur ada luka ada perban," katanya seperti dilaporkan Antara.
Demikian juga dengan istri Setya Novanto, Idrus Marham pun tidak berkomunikasi karena tengah tidur. "Saya hanya melihat dari jauh, asumsi saya sedang sakit, jangan ada sesuatu yang buat dia terbangun," katanya.
Di ruang perawatan pun, kata Idrus, ia bertemu dengan penyidik KPK. Namun Sekjen Partai Golkar itu mengatakan tidak ada pembicaraan terkait kasus Setya Novanto dengan penyidik KPK.
"Ketemu dengan penyidik KPK, kita salaman dan (mereka-red) mengatakan, Pak Idrus (kami-red) sedang melaksanakan tugas. Kita hormati proses yang dilakukan," katanya.
Idrus Marham meninggalkan rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB. Sebelum menjenguk Setya Novanto, Idrus menghadiri rapat dengan Ketua DPD Golkar seluruh Indonesia.
Sementara itu dari pengamatan, sejumlah penyidik KPK melakukan pengumpulan data di rumah sakit tempat Setya Novanto di rawat. Selain mendatangi kamar perawatan, penyidik juga mendatangi instalasi gawat darurat rumah sakit tersebut.
Hingga Jumat dini hari, penyidik KPK masih menjalankan tugasnya. Petugas kepolisian dan juga pengamanan rumah sakit menjaga sejumlah titik di lokasi tersebut.
Kecelakaan memang tak bisa dipakai sandiwara. Pengacara Novanto, Fredrich Yunadi, menuturkan, kecelakaan terjadi tak jauh dari rumah sakit tersebut. Ia menjelaskan, saat itu Novanto terburu-buru menuju ke studio salah satu stasiun televisi swasta untuk melangsungkan siaran langsung.
Setelah melangsungkan siaran langsung, Novanto berencana mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memberikan keterangan.
Kejadian berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB. Fredrich dihubungi oleh ajudan dan dikabari bahwa Novanto mengalami kecelakaan.
"Tapi di perjalanan ajudan ngasih tahu 'Pak kita kecelakaan mobil kaca depan mobil hancur copot' beliau luka langsung pingsan," kata Fredrich di RS Medika Permata Hijau, Kamis malam.
Novanto kemudian dilarikan ke Unit Gawat Darurat. Fredrich mengaku belum mengetahui siapa saja yang berada dalam mobil tersebut.
Menurut dokter, kata dia, tekanan darah Novanto hampir mencapai 190. "Beliau kan ada jantung, hipertensi, dan beliau punya history vertigo. Apakah dalam keadaan sekarang beliau tekanan stres dengan tugas negara," tuturnya.
Ia menjelaskan, Novanto dalam kondisi pucat, luka di kepala, sedikit benjol dan bengkak di tangan. Kepala Novanto dibalut perban.
Saat ini Novanto sudah dibawa ke kamar VIP. Menurutnya, Novanto didampingi empat dokter rawat, yakni ahli jantung, internis, ahli syaraf, dan ahli bedah.
Setelah kecelakaan tersebut, Fredrich berkonsultasi dengan dokter yang menangani Novanto sambil menunjukkan rekam medis Novanto. Fredrich mengaku memiliki rekam medis Novanto di ponselnya saat Novanto dirawat di RS Premier, Jatinegara, beberapa waktu lalu.
"Jadi istilahnya jantung ada titik pembuluh darah, ada pembuluh darah gede. Di sini mampet, di sini mampet. Ini yang bisa bikin game over. Katanya enggak boleh stres," kata Fredrich.
Saat ini, kata dia, Novanto belum siuman. Ia meminta seluruh pihak mendoakan Novanto agar cepat sembuh.
"Yang jelas mohon doanya supaya beliau cepet sembuh. Bagaimana keadaannya yang bisa menjelaskan kan dokter, bukan saya," tuturnya.
Adapun istri Novanto tiba di lokasi sekitar Pukul 20.00 WIB. Namun, ia menolak untuk dimintai keterangan oleh wartawan dan langsung naik ke lantai tiga tempat Novanto dirawat. (ant,kps)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar