Minggu, 31 Desember 2017

Kisah Warga Bungo Terduga Pembakar Mapolres Darmasraya, Jenazah Eka Datang Selepas Hujan

TRIBUNJAMBI.COM - Hari sudah beranjak siang. Muklis (51) dipanggil untuk berangkat jam 10.00 WIB.

Namun, jarum jam sudah lewat dari angka satu atau 13.00 WIB. Dirinya belum juga makan karena ingin bersiap-siap berangkat.

Muklis (51) berangkat dari rumah sakit Bhayangkara sekira pukul 14.00. Dia biasa mengendarai ambulans milik Rumah Sakit M Jamil.

Karena Rumah Sakit Bhayangkara sedang butuh maka dirinya serta ambulans jenazah disewa.

Jalan yang ditempuh agak ramai, macet. Meski pun Muklis berangkat bersama mobil patroli pengawal.

Tak biasanya dengan pengawal. Tapi kalau untuk jarak, menurutnya Muara Bungo dekat, sebab dirinya pernah mengantarkan jenazah sampai Banten.

Meski pun dekat jalan Muklis tak juga lancar. Jalanan macet karena ada buka tutup akses, dikarenakan perbaikan dan pembuatan jalan baru di tengah perjalanan.

"Ya ikut yang di depan. Kalau sepi ya cepat kalau ramai ya lambat," katanya, pada Selasa (14/10).

Muklis sendiri belum makan dari pagi. Dia menanti jadwal yang katanya berangkat jam 10 pagi.

Namun, ternyata karena berbagai hal dia harus berangkat jam 14.00 WIB. Dia pun sampai di Bungo sekitar pukul 21.00.

Sekira 21.10 dia tiba di Masjid Darussalam kecamatan Rimbo tengah. Jenazah yang diantarkannya adalah jenazah Eka Fitra Akbar (24). Dia tahu belaka kalau Eka merupakan pelaku pembakar Mapolres Darmasraya beberapa waktu lalu.

Dia keluar dan membuka pintu belakang ambulans jenazah dan warga pun menurunkan beramai-ramai peti yang didalamnya ada jenazah Eka. Sekitar 40 orang menyalati jenazah Eka. Termasuk keluarganya dan istrinya.

Tak hanya Muara Bungo yang basah habis diguyur hujan, tapi juga mata keluarga Eka sendiri basah dan berduka.

Ibu dari Eka Fitra terlihat tak kuasa untuk berdiri. Dia memejamkan matanya dan air mata basahi pipi ibunda dari eka. Dia didampingi beberapa ibu tetangga, anaknya serta istri dari Eka dengan busana burqa dan serba hitam.

Ibunya sempat tak sanggup berdiri untuk salat jenazah. Namun, akhirnya dia turut dalam salat jenazah.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search