Minggu, 24 Desember 2017

Saatnya Ummat Selamatkan Ummat

AtjehUpdate.com,- Telah tampak jelas bahwa Yahudi adalah Bangsa yang tak pernah mau bersyukur baik dalam suka maupun duka.

Manna dan Salwa adalah makanan dan minuman yang Allah SWT turunkan langsung dari langit untuk mereka, satu-satunya bangsa dimuka bumi yang diberikan kemuliaan tersebut.

Namun mereka ingkar dan kufur nikmat dengan masih saja meminta kepada Musa AS untuk melihat rupa Allah SWT dipuncak Jabal Sinai hingga Alla SWT tunjukkan kuasa-Nya dengan memastikan mereka semua tanpa tersisa dan kemudian, dan tetap saja mereka ingkar dan berada dalam kekufuran bertajuk kefasikan.

Dimasa selanjunya Adolf Hittler juga menyadari bahaya fitnah dan kerusakan yang akan ditimbulkan oleh bangsa ini dimasa yang akan datang hingga akhirnya ia tak segan membunuh, membantai dan memberangus hampir seluruh manusia yang memiliki darah keturunan Yahudi tanpa pandang bulu.

Dibeberapa buku bahkan disebutkan bila Hittler hanya menyisakan satu orang saja untuk hidup setiap kali ia membumi hanguskan perkampungan Yahudi untuk menjadi saksi yang akan menceritakan kisah pembantaian tersebut sebagai peringatan dan pembelajaran bagi Yahudi lainnya tentang bagaimana bencinya ia terhadap Yahudi.

Sejarah mungkin mengenal dan menyebutnya sebagai sebuah `tragedi kemanusiaan' yang bertema Holocaust.

Namun apakah mereka jera?

Apakah mereka mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah tersebut?

Jawabannya sama sekali tidak.

Justru yang terjadi adalah mereka semakin angkuh, semakin sombong dan semakin congkak.

Memanfaatkan Holocaust sebagai media pengasihan dari bangsa lain dan menggunakannya sebagai alat untuk membenarkan segala cara termasuk membunuh wanita dan anak-anak Palestina yang tak berdosa dan tak memiliki kekuatan untuk melawan mereka yang membabi buta memuntahkan proyektil-proyektil peluru dari laras senjata, melakukan agresi, menganeksasi, mengusir, dan menjajah tanah mereka dengan dalih bahwa tanah Palestina adalah hak dan milik mereka sebagaimana yang dituliskan didalam Talmud sebagai `The Dream Land (Tanah Impian)".

Bukan hanya itu, untuk `menyempurnakan' hal tersebut mereka pun mengupayakan segala hal guna merampas Kota Tua Yerussalem dari tanah Palestina dan tangan umat islam dengan menjadikannya sebagai Ibukota Israel baru-baru ini lewat pernyataan sepihak sekutu sekaligus budak mereka yaitu Amerika Serikat dengan President Donald Trump.

Berusaha menghancurkan Masjidil Aqsha dengan segala cara untuk membangun kembali `Solomon Temple (Kuil Sulaiman)' yang mereka yakini sebagai tempat kemunculan Messiah (Penyelamat) mereka.

Untuk kita ketahui bersama bahwa Yerussalem/AlQuds adalah selamanya milik Rakyat Palestina dan ummat islam sejak ribuan tahun yang lalu.

Disana pula banyak peristiwa penting yang terjadi seperti kisah Nabi Muhammad SAW melakukan Isra' ke langit menghadap Allah SWT untuk menerima perintah Shalat 5 Waktu dan mengimami shalat bermakmum ribuan Nabi lainnya.

Baitul Maqdis, begitu sebutannya juga pernah menjadi kiblat pertama bagi umat muslim sebelum Allah SWT gantikan dengan Baitullah di Makkah AL-Mukarramah.

Rasulullah dalam sebuah hadist menggambarkan keindahan Masjid tersebut dengan sebutan Masjid Biru karena kubahnya yang memancarkan kebiruan bila disinari oelh cahaya matahari dikala siang.

Umar bin Khattab RA  dan Salahuddin Al-Ayubi pernah mempersatukan tiga agama (Islam, Nasrani, dan Yahudi) sekaligus disana dan menjadikannya tempat yang damai hingga ribuan tahun sebelum akhirnya kedamaian tersebut dicabik-cabik oleh keangkuhan Israel Laknatullah.

Lantas apakah kita sebagai muslim aka berdiam  diri saat saudara kita disana dianiaya, ditindas dan ditekan dengan dzalim?

Akankah kita biarkan mereka terus merintih, menangis dan bermandikan darah hingga air mata setipa hari?

Akankah kita biarkan Yahudi terus mencabik-cabik dan menyakiti tempat suci ketiga sekaligus kiblat pertama kita?

Wahai muslim, kita di ibaratkan seperti sebuah kesatuan yang apabila yang satu merasakan sakit maka seluruhnya akan merasakan sakit yang sama pula.

Berjuanglah.

Berjihadlah.

Dan bersatu padulah.

Karena kekuatan seorang muslim itu juga akan kokoh ketika merka merapatkan barisan seperti rapatnya shaf ketika shalat.

Jangan biarkan mereka mati karena hati kita mati.

Jangan biarkan mereka sirna karena Mata Hati Kita Buta.

Lakukanlah apa yang kita bisa untuk berjihad.

Kekuasaan, Kekuatan, Tenaga, Fikiran, dan Harta kita untuk membantu mereka yang sedang ditindas.

Mari bersama kami Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) kita himpun kekuatan itu bersama.

Salurkan sedekah, infak, dan harta terbaik kita untuk menolong mereka.

Rekening Aksi Cepat Tanggap Aceh :

  • BNI Syariah 66 00011 008
  • Mandiri 127 000 7721 218
  • BSM 7089 7860 23
  • Bank Aceh Syariah 010 0193 000 9250

Saatnya kepedulian mewujud nyata.

Saatnya ummat selamatkan ummat.

Wallahu `Alam Bisshawab.

(Tulisan Oleh Ilham Ridwan, Ketua Pengurus Daerah Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kota Langsa).

#LetsUniteForAlQuds

#LetsSavePalestine

#LetsACTIndonesia

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search