Berdasarkan data di kantor pemerintahan desa setempat, warga terdampak banjir itu mencapai sekitar 1.500 kepala keluarga. Semua tersebar di rnam dusun di wilayah Desa Kalisari. Masing-masing Dusun Pendilan, Dempel, Dukuhan, Krajan Kidul, dan Krajan Lor.
"Awal banjir, beberapa dusun tak bisa dilewati. Kedalaman genangan air mencapai dada orang dewasa. Kendaraan warga ditaruh di pengungsian. Kalau akan kerja jalan kaki dulu, membawa ganti di plastik kresek," kata Saehul Hadi.
Banjir ini terjadi karena Sungai Dombo meluap. Desa Kalisari sendiri secara topografis berada di cekungan dikelilingi Desa Karangasem, Ringinjajar, Jetaksari, dan Dombo."Jadi pembuangan air dari desa sebelah jatuh ke sini. Mestinya pintu air yang berada di Pucanggading, dibagi rata, bukan hanya dialirkan ke sungai Dombo," kata Saehul.
Kesimpulan itu didapat setelah mengecek sungai Babon dan Sungai Banjir Kanal Timur dan ternyata debitnya kecil.
"Mestinya dibagi. Karena ada tiga pintu air di sana. Banjir berawal dari situ," kata Saehul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar