Kamis, 29 Maret 2018

Ini Kisah dari Eks Lokalisasi Kremil

Bendera merah putih lusuh yang tergantung di depan bangunan bertembok jingga itu menyambut kedatangan anak-anak yang mulai berlarian di siang yang terik, Sabtu (10/3/2018).

Bekas ornamen khas 17 Agustus itu entah sudah tergantung sejak kapan. Temboknya mulai dipenuhi bercak putih mengelupas. Ada bekas aliran air hujan yang mengalir dari sela-sela atap yang mulai rapuh.

Ruangan berukuran 6 x 3 meter itu terlihat usang, seolah tidak ada yang spesial. Namun tahukah Anda, dinding yang mengelupas itu pernah menjadi saksi bisu peristiwa penting di Surabaya lima tahun silam?

Saat itu Surabaya sempat lekat dengan bisnis prostitusi. Salah satunya di wilayah Tambak Asri, Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Surabaya bagian utara. Kremil, begitu biasanya lokasi itu disebut.

Bertempat di Balai RW 6 Morokrembangan, Wali Kota Surabaya bersama dengan ratusan tuna susila dan mucikari setempat bergandeng tangan mendeklarasikan penutupan lokalisasi Tambak Asri pada 2013.

Papan bertuliskan Kampung Tambak Asri Kawasan Bebas Prostitusi menjadi simbol tolak-balik kehidupan warga setempat.

Pemkot Surabaya tidak berhenti pada aksi deklarasi saja, namun juga mendampingi warga menuju hidup yang lebih baik. Selain mengenalkan pada bisnis industri kreatif, Pemkot Surabaya juga bertanggung jawab membangun lingkungan sosial yang sehat dan ramah anak.

Salah satunya dengan menggandeng Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya. Dinas itu menghadirkan Taman Baca Masyarakat (TBM) di RW 6 Morokrembangan pada 2016.

Pemandangan anak-anak yang asyik berjoget di depan wisma dengan musik mengentak tidak lagi dijumpai. Kini digantikan tawa renyah dan senda gurau di dalam TBM ketika mengikuti gerakan atraktif petugas TBM setempat yang biasa disapa Kak Onod, ketika membacakan dongeng.

Acara semakin seru dengan Tebak Berhadiah, yaitu tantangan untuk menjawab sepuluh pertanyaan seputar ilmu pengetahuan umum. Kurang lebih 20 anak yang datang diberi kesempatan membaca buku-buku ilmu pengetahuan koleksi TBM selama lima belas menit, untuk kemudian mulai berkompetisi.

Wajah ceria anak-anak layak dicatat sebagai titik awal kebangkitan warga eks lokalisasi Kremil.Wilayah yang dulu mengancam masa depan generasi muda, kini telah bertransformasi dengan pertumbuhan minat baca yang layak diapresiasi. Yuk ke TBM!

Nurul Fitria
Pegiat Literasi Kecamatan Krembangan Surabaya

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search