:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1639535/original/088370600_1499173244-asdwdefcgf.jpg)
Kisah lukisan usang ini dapat menjadi pajangan di sebuah galeri lokal di Toronto, Amerika Serikat terbilang sangat menarik. Adalah kisah seorang wanita bernama Teri Horton, seorang pensiunan supir truk yang memiliki hobi belanja di toko barang bekas.
Saat ia mengunjungi salah satu toko bekasi di California pada 1990-an, matanya tertuju pada sebuah lukisan uang di pojok ruangan. Sebuah karya seni hebat yang tampak tak dihiraukan siapapun.
Meski tak suka dengan lukisan bergambar rumit tersebut, Horton menganggap gambar tersebut lucu. Bermaksud membelikan barang tersebut untuk temannya, Horton menawar dan memilikinya seharga US$ 5 atau Rp 68.800 saja.
Ia dan temannya bermaksud minum bersama. Sang teman membawa kekasihnya yang ternyata seorang guru seni. Saat kekasih temannya melihat lukisan tersebut dia tersentak dan mengatakan Horton tengah menggenggam karya Jackson Pollock. Pollock merupakan seorang pelukis berpengaruh asal AS dan tokoh utama gerakan abstrak ekspresionis.
Setelah mengklaim barang tersebut sebagai miliknya, Horton berhasil menjualnya seharga US$ 50 juta atau Rp 688 miliar. Salah satu nilai lelang tertinggi sepanjang sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar