
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kisah ini mungkin bisa kita petik dan menjadi sebuah pelajaran bagi kita semua, bahwa di atas langit masih ada langit.
Seberapapun pandainya kita, pasti ada kekurangan yang kita miliki.
Seperti kisah yang dikatakan oleh Dingding Haerudin, Dosen Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda, Universitas Pendidikan Indonesia ketika ia menjadi pemateri Seminar Nasional di Pascasarjana IHDNDenpasar, Rabu (6/3/2018) berikut ini.
Ada seorang profesor yang pandai akan melakukan sebuah penelitian ke suatu desa yang terpencil.
Ketika akan memasuki desa tersebut, ia melewati sebuah sungai yang airnya deras dan dalam.
Sementara, jalan untuk menuju desa tersebut hanya dengan cara menyeberangi sungai itu.
Maka sang professor menyewa sebuah kapal kecil yang dikemudikan oleh seorang pemuda desa.
Di tengah perjalanan ketika mengarungi sungai, professor tersebut bertanya kepada si pengemudi kapal.
"Kamu tamatan apa?"
Pemuda tersebut menjawab, "Saya hanya tamatan SD."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar