Senin, 19 Maret 2018

Kisah Si Penjual Bakso Berdasi yang Suka Tampil Rapi

Oleh Syarifah Fitriani

MAKASSAR, Indonesia — Siapa yang tak kenal Rinto Dg Sitaba, penjual bakso berpenampilan unik yang sempat viral belakangan. Dengan penampilan necis ala pegawai kantoran, mengenakan kemeja, celana kain hingga jas atau topi koboi, dasi dan sepatu pantofel, dia menyusuri jalan sembari mendorong gerobak miliknya.

Warga Jalan Tanggul Patompo, Makassar ini memang selalu terlihat rapi dan bersih saat menjajakan baksonya setiap hari. Apalagi menurutnya para pelanggan semakin senang membeli baksonya karena pedagangnya rapi dan bersih.

Selama hampir 20 tahun menggeluti profesinya, dia terus menanamkan amanah almarhumah ibunya untuk tampil bersih dan rapi. Dia pun berinisiatif memakai setelan rapi, lantaran kemeja, jas dan topi koboi sering menganggur tak pernah dipakai.

"Saya berpakaian seperti ini juga terinspirasi dengan film agen 007 James Bond. Sejak kecil saya sudah mengidolakan filmnya. Setelah berpenampilan seperti ini, saya malah diacungi jempol oleh pelanggan, jadi tambah semangat," ujarnya saat berbincang dengan Rappler.

Setelah sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu, kini ia merasakan buah ketenarannya. Bahkan ada perbedaan besar yang dirasakannya saat berjualan sebelum dan setelah viral.

"Sekarang cepat habis, malah banyak yang minta. Penjualan dulu 18 kilo sekarang 20 kilo, biasanya 400 mangkuk dengan pemasukan sekitar Rp 1,6 juta menjadi 600 mangkok atau sekitar Rp1,8 juta per harinya," beber Rinto saat ditemui di jalan Tanggul Dg Patompo.

Dengan modal awal Rp 1,5 juta dan telah berpenghasilan Rp 6 juta perbulan, anak kedua dari empat bersaudara itu, berencana membangun sebuah warung. 

"Keuntungan perbulan itu Rp 6 juta, tapi itu masih saya bagi dengan kakak sepupu saya, jadi keuntungan saya biasanya 500 ribu. Rencana mau buka warung, tapi masih kumpulkan uang," kata Rinto. 

Sementara kakak sepupu dari Rinto, Nawir Dg Lau, mengungkapkan bersama Rinto, dia merintis usaha bakso tersebut. Sejak saat itu dia yang menyiapkan bahan, sementara itu Rinto yang mengolah dan memasarkannya. "Saya yang belanja bahan-bahannya, kemudian dia yg kelola. Jas sama topi dia sendiri yg berinovasi. Dia dulu narik becak, makanya saya panggil berjualan bakso," jelas Nawir.

Diidolakan Hotman Paris

Tak hanya ramai diperbincangkan warga lokal Makassar, nama Rinto juga disoroti oleh pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea. Bahkan dalam postingan akun pribadi miliknya, Hotman mengaku telah mengidolakan sosok Rinto dan ingin bertemu dengan pria kelahiran Kabupaten Takalar itu.

Kisah Si Penjual Bakso Berdasi yang Suka Tampil RapiRAPI. Warga Jalan Tanggul Patompo ini memang selalu terlihat rapi dan bersih saat menjajakan baksonya setiap hari. Foto oleh Syarifah Fitriani/Rappler

Ketika ditanya mengenai Hotman Paris yang mengidolakannya, Rinto mengaku senang dan bangga. Apalagi sosok Hotman Paris bagi dia, bukanlah sosok orang biasa. "Pastilah sangat bangga dan senang diidolakan Pak Hotman. Kemarin sudah ke Jakarta saat diundang stasiun TV swasta, tapi belum ketemu dengan beliau," kata Rinto. 

Meskipun namanya sudah terkenal dimana-mana, Rinto tidak menunjukkan kesombongan dalam dirinya. Ia tetap tersenyum dan menegur orang-orang yang melintas di hadapannya.

Berjualan bakso sejak tahun 2000, anak kedua dari empat bersaudara ini merasakan perjuangan kehidupannya sampai sekarang. "Dulu menabung susah sekali, karena harga bakso Rp 200-300 per mangkok. Kalau sekarang saya sudah bisa menabung," bebernya. 

Setiap harinya, dia berkeliling dari Jalan Tanggul Daeng Patompo hingga Jalan Dangko Makassar, untuk berjualan. Bahkan tak jarang dia juga menerima orderan acara ulang tahun dan mengantar pesanan. 

Dalam kamarnya, Rinto memiliki koleksi aksesoris seperti empat pasang jas, empat pasang sepatu dan topi koboi berbagai jenis warna. Ia mengaku, semua itu disiapkan agar tampil beda setiap hari. 

Hidup dengan kakak sepupu yang menyayanginya, membuatnya rindu akan kehadiran orang tua. Ibu yang sudah lama meninggal sementara sang ayah mengalami musibah luka bakar pada bagian tubuhnya. 

"Sekali-kali saya pulang ke kampung halaman, ibu sudah lama meninggal dan bapak kemarin kena luka bakar di wajahnya, saya rindu dengan mereka," kenang Rinto dengan sedikit mengeluarkan mata.

—Rappler.com

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search