Rabu, 07 Maret 2018

Realita Zaman Now; Kisah Warga yang Harus Tempelkan HP dan Telinga di Tiang untuk Mencari ...

TRIBUNKALTIM.CO - Di era yang serba internet saat ini, ribuan orang warga Desa Laen Renun, Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, masih kesulitan melakukan komunikasi dengan menggunakan handphone.

Kesulitan ini pun juga terjadi di dua dua desa yang bersebelahan yakni Desa Liangjering dan Alur Subur.

Pasalnya, daerah tersebut tak terjangkau jaringan telekomunikasi. Beberapa masyarakat tampak mencari-cari signal di lokasi yang telah ditentukan.

Pantauan Tribun Medan, lokasi yang memiliki jaringan terdapat di beberapa titik saja.

Masyarakat pun memberikan tanda pada titik jaringan dengan mengikat karet ban di beberapa tiang.

Baca juga:

BREAKING NEWS - Tiga Tersangka Dugaan Korupsi Dana Hibah Panwaslu Dijebloskan ke Rutan Balikpapan

Besok PT Abu Tour Berangkatkan 175 Jamaah Umrah dari Kaltim?

Australia-Timor Leste Sepakat Berbagi Migas di Celah Timor, Lokasi Pemprosesan Masih Tanda Tanya

Jika sudah mendapatkan jaringan, handphone kemudian dijepit dengan karet ban yang ada di tiang tersebut.

Seperti yang dilakukan oleh seorang ibu bernama Sabarta Sembiring.

Ia terlihat sedang melekatkan telinganya pada sebuah tiang untuk dapat berkomunikasi dengan anaknya yang kuliah di Medan.

Ibu yang mengunyah sirih ini juga mengatakan jadwal adanya jaringan biasanya pada malam hari.

"Kalau bertelfon itu biasanya malam ada jaringan. Kalau siang tidak ada, kalau memang mau bertelfon bisa panjat pohon,"ujarnya, Rabu (7/3/2018).

Meski sudah susah payah, namun, jaringan yang didapat pun tidaklah penuh. Hanya satu strip sinyal yang muncul di tampilan handphone.

Alternatif lain yang bisa dilakukan oleh Sabarta untuk melepas rindu kepada anaknya adalah dengan menelepon di kota.

Namun, untuk mencapai kota, Sabarta harus menempuh perjalanan selama 2 jam.

Baca juga:

Wah, Riyad Mahrez Mendadak Umumkan Gantung Sepatu di Akunnya, Ada yang Janggal?

PBB Pastikan Tak Gabung Koalisi Pendukung Jokowi, Begini Postingan Yusril

Bakal Dilaporkan Mahfud MD, Akun Twitter @RestyCayah Malah Menantang Balik

Saat Tribun Medan mencoba melekatkan handphone pada titik yang telah ditentukan, tidak ada satu pun signal yang muncul.

"Kalau handphone mahal gak bisa dapat signal. Harus handphone murah,"kata Sabarta sembari tertawa.

Sebuah warung di desa tersebut juga menyediakan jasa handphone.

Warga dapat menggunakan handphone tersebut dengan biaya 5 ribu sekali penggunaan. (TribunWow)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kisah Warga Desa Laen Renun yang Harus Menempelkan HP dan Telinga di Tiang untuk Mencari Sinyal

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search