SOLO - Kisah perjalanan hidup maestro musik keroncong Waljinah rencananya akan dibuat ke layar lebar. Film garapan sutradara Rako Prijanto ini akan mengangkat sisi humanis penyanyi berjuluk Si Walang Kekek tersebut.
Dilansir Sindonews, jalan cerita diambil dari buku biografi Waljinah dengan judul Waljinah Sang Maestro yang ditulis Ning Hening Yulia.
"Ada kisah bagaimana ibu (Waljinah) sama kucing dan kerbaunya. Pokoknya diambil dari sisi humanis," kata Ning Hening Yulia saat mendampingi Waljinah bertemu Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy).
(Baca Juga: Kreator Stranger Things Dituduh Plagiat Film Pendek Montauk)
(Baca Juga: Cuma Butuh 20 Detik untuk Rossa Terima Tawaran Kolaborasi dengan D'Masiv & David 'NOAH')
Film ini juga akan mengangkat sisi lain Waljinah di balik panggung, termasuk bagaimana sang maestro menjalani dan mempertahankan musik keroncong dari empat masa, dari masa revolusi, orde lama, orde baru, dan orde reformasi. Dengan segala hambatan dan terjangan beragam musik masa kini, Wadjinah tetap eksis dengan keroncong asli.
Pesan dalam film yang akan disampaikan adalah bagaimana Waljinah konsisten dalam melestarikan keroncong, meski diserbu musik campursari, dangdut, dan lainnya, Wadjinah tetap setia dengan keroncong. Sementara, Waljinah mengaku belum tahu bagaimana nanti bentuk cerita dari film yang mengangkat kisah perjalanan hidupnya.
Meski demikian, dia mengaku senang dan mengapresiasi ide Ning Hening Yulia untuk memfilmkan cerita hidupnya. Perempuan berusia 72 tahun tersebut berharap keroncong tetap dapat hidup di zaman sekarang.
"Anak-anak kita tidak boleh lupa dengan keroncong. Karena keroncong itu yang punya hanya Indonesia," tegas Waljinah. Selain bermain film, Waljinah ternyata juga memiliki keinginan lain.
Yakni berduet bernyanyi keroncong dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Lagu yang ingin dinyanyikan adalah Bengawan Solo ciptaan mestro keroncong Gesang.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku secara prinsip sepakat untuk nguri-uri (melestarikan) keroncong karena asli Indonesia.
"Pemkot pada tahun 2009 juga telah mencanangkan Solo sebagai Kota Keroncong," ucap Rudy.
(aln)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar