Selasa, 10 April 2018

Begini Kisah Masa Kejayaan Persebaya Era Ibnu Grahan Menjadi Kapten

SURYA.co.id | SURABAYA - Mantan kapten, sekaligus legenda hidup Persebaya, Ibnu Grahan, tak menampik bahwa Bajul Ijo merupakan bagian yang paling berkesan dalam hidupnya.

Mantan kapten tahun 1990-1993 itu mengatakan dirinya menjadi salah satu saksi dimulainya sejarah berjalannya Persebaya, dari jaman perserikatan hingga kini menjadi klub yang berada di kasta tertinggi Liga 1.

Ibnu menuturkan Persebaya zaman dulu merupakan era Perserikatan. Ketua umum Persebaya dipimpin oleh Walikota Surabaya, baru ketua harian bisa dipegang oleh pejabat daerah atau pengusaha.

"Nah dari situ baru dibentuk tim Persebaya yang ada seorang manager. Manager ini segaris sama ketum. Jaman dulu ada Mislan, H Agil Ali, Dahlan Iskan, Haruna Soemitro, Saleh Mukadar, Barmen, Tjiyanto Saputro dan beberapa yang lainnya," kata Ibnu Grahan, Senin (9/4/2018).

Ibnu lantas menceritakan, dari itu semua, Persebaya berawal. Menurut Ibnu, dinamo Persebaya saat itu adalah Barmen, Tjiyanto Saputro dan Mislan.

Bermula dari adanya kompetisi antar klub internal Persebaya dan kompetisi antar kecamatan tiap bulan puasa, potensi Ibnu Grahan terpantau.

"Saya terpantau setelah kecamatan Tambaksari juara dan saat itu saya jadi pemain terbaik. Padahal di Putra Gelora tidak pernah dapat kostum karena Putra Gelora pemainnya banyak penghuni Tim Persebaya tahun 80-87, jadi lebih senior," ujarnya.

Dari situ, tahun 1987 Ibnu pertama kali membela Persebaya di kompetisi nasional Divisi Utama Perserikatan.

Saat itu H Agil Ali didaulat sebagai manajer, Misbah sebagai pelatih, Nuryono Hariadi sebagai kapten. Di sinilah kesuksesan Persebaya dimulai.

Ibnu mengungkapkan H Agil memiliki julukan seribu kiat karena pengetahuan sepakbola dan akhirnya Persebaya tahun 1987 juara sepakbola Gajah.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search