Selasa, 10 April 2018

Kisah Pasangan Suami Istri Ini Jadi Korban Investasi Haji BMT Global Insani

POJOKJABAR.com, CIREBON- Satu persatu korban investasi haji BMT Global Insani mulai mengungkapkan kisah pahitnya. Seperti halnya pasangan suami-istri Latif, 59, dan Tasiah, 50. Merka tak menyangka jika uang ratusan juta rupiah untuk pergi ke tanah suci hanya tergantikan dengan satu unit handphone merk Tiongkok.

Latif dan Tasiah merupakan warga Blok Kajengan, Desa Danawinangun, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar). Mereka mengaku sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa. Upaya menuntut ganti rugi kepada Direktur Utama BMT Global Insani H Basuni pada Minggu (8/4) lalu, hingga kini tidak membuahkan hasil. Hal serupa juga dialami ratusan jamaah calon haji lainnya.

Padahal melalui surat pernyataan pada 13 Agustus 2017, H Basuni sudah menyatakan kesediaannya mengembalikan seluruh uang para calon jamaah haji. Berdasarkan surat tersebut, uang akan dikembalikan pada April 2018.

"Selama ini saya cuma dapat hadiah HP China sama Al Quran pen saja dari Global Insani. Setelah itu, saya nggak dapat apa-apa. Malah saya berurusan dengan bank untuk bayar bunga," ungkap Tasiah kepada JawaPos.com, Selasa (10/4).

Tasiah juga bercerita awal mula ketertarikan mengikuti program investasi haji dan umroh di Global Insani. Pada 2012 lalu, dia ditawari seorang pimpinan perusahaan. Program investasi haji dan umroh di BMT Global Insani sangat murah. Ditambah dengan iming-iming pengembalian dana sebesar 10 juta.

Baca juga: Polemik Investasi Haji dan Umrah BMT Global Insani, Ribuan Jamaah Terkatung-Katung, Puluhan Merasa Ditipu

Tasiah sudah menyetorkan uang ke Global Insani sebesar Rp 114 juta. Rinciannya, Rp 50 juta untuk program investasi haji bersama sang suami. Lalu Rp 64 juta untuk program investasi bagi hasil usaha atau qiradh.

Tasiah bersama suaminya sudah punya tekad bulat untuk beribadah haji. Atas niat itu, uang jerih payah suami dari hasil kerja sebagai wiraswasta selama bertahun-tahun ditabung. "Kapan lagi nunggunya kalau sampai kelamaan. Global Insani menawarkan porsi haji keberangkatan untuk tahun 2020. Jadi saya ikut," ungkapnya.

Tasiah mengaku sempat curiga. Dia selalu membayar kepada pihak Global Insani. Namun dia dipermasalahkan pihak BTN Syariah untuk pembayaran bunga atau ujrah.

"Saya bayar lancar terus ke Global Insani. Tapi tiba-tiba ditagih BTN Syariah untuk bayar bunga. Kan aneh. Kalau dilunasi seluruh bunganya, harus dibayarkan Rp 25 juta dalam 5 tahun," tuturnya.

(wiw/pojokjabar)

AHM Luncurkan All New Honda PCX Produksi Indonesia

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search