Dua kali serangan udara Israel ke Suriah dalam tujuh hari terakhir mengingatkan kisah seru operasi mata-mata Israel di Damaskus. Kamil Amin Taabes nyaris jadi orang nomer dua di Suriah, sebelum aksinya dibongkar Kolonel Ahmed Souwedani. Taabes adalah Eli Cohen, spion legendaris sepanjang sejarah Mossad. Buku "Mossad; Dinas Rahasia Israel", yang ditulis Denis Eissenberg melukiskan detail drama ini.
Amin Taabes Memulai Petualangan dari Buenos Aires
PERANG di Suez pada Oktober 1956 mengubah segala-galanya. Serbuan Israel yang didukung Inggris dan Prancis membuat kebencian pada Yahudi menjadi-jadi. Operasi Goshen digenjot, dan puluhan ribu warga Yahudi Mesir diselundupkan ke Israel.
Bulan November 1956, Eli Cohen ditangkap polisi Mesir, namun sekali lagi ia lolos dari tuduhan spionase. Namun ongkosnya mahal, Eli Cohen diperintahkan angkat kaki dari tanah kelahirannya. Pada 20 Desember 1956, Eli naik kapal ke Napoli, sebelum nantinya menuju Haifa.
Saat itu ia berusia 32 tahun, dan belum berkeluarga. Setahun kemudian ia bekerja di lingkungan Departemen Pertahanan, dan inilah jalan lempangnya menuju ke dunia spionase yang jauh lebih menantang dan akan sangat menentukan hidupnya kelak.
Dimulai dari pekerjaan kecil menganalisis berita dari dunia Arab, yang berjalan setahun lamanya. Bosan di belakang meja, Eli mengajukan diri ke atasannya untuk bekerja di lapangan. Permintaan itu sesuai prosedur intel langsung ditolak.
Baca kisah selanjutnya :
Kisah Eli Cohen : Nyaris Jadi Menteri Pertahanan Suriah
Kisah Eli Cohen : Dua Kali Lihat Saudaranya Sebangsanya Digantung
Kisah Eli Cohen : Saya Eli Cohen, dari Tel Aviv
Tidak ada komentar:
Posting Komentar