TRIBUNJOGJA.com, PEKALONGAN - Siapa sangka Nur Puji Lestari seorang mahisiswi asal Wiradesa Kabupaten Pekalongan yang kini menimba ilmu di University of Groningen Belanda pernah berjualan dadar gulung dari kelas 4 hingga 6 SD.
Keterbatasan ekonomi keluarga tak membuatnya menyerah hingga kini ia bisa belajar di salah satu perguruan tinggi ternama dunia.
Sang ayah Munajat (64) yang dulunya mencukupi kebutuhan keluarga dengan berjualan bubur ayam dan sang ibu Daronah (60) sebagai ibu rumah tangga selalu mengajarkannya untuk mandiri dan tekun.
"Segala keterbatasan yang ada tidak pernah sekalipun membuat saya ciut untuk bersekolah. Saya punya seorang ibu yang luar biasa hebatnya mendidik anak-anaknya, beliau mengajarkan saya untuk menjadi anak kuat, mandiri, rajin belajar dan rajin salat," ujarnya kepada melalui sambungan telepon, Sabtu (31/3).
Baca:
Kisah Inspiratif Suami Berhenti Merokok, Ia Bisa Beli Motor Hanya dalam Waktu Setahun
Kisah Inspiratif Mbah Telo, Selalu Mensyukuri Hasil Berdagang Polo Pendem
Kisah Inspiratif Siswa di Magelang: Bayar Biaya Masuk MAN Hasil dari Menabung Sejak Kelas 6 SD
Nur (26) menerangkan ia diajarkan untuk rajin menabung. Dari uang saku yang sangat sedikit Rp 300 saat bersekolah di SD 1 Kepatihan hingga menginjak pendidikan di SMA N 1 Wiradesa.
"Waktu SMA uang saku saya hanya Rp 1000, namun saya memilih untuk menabung dari pada jajan. walaupun dari SD saya berjualan dadar gulung, saya tidak pernah merasa malu. Dari semua pemasukan yang tidak besar itu, saya gunakan untuk keperluan sehari-hari bahkan membantu membayar SPP agar bisa meringankan beban orang tua," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar