Persija Jakarta pada musim 2018 akhirnya diberi kesempatan untuk menjadikan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, sebagai kandang mereka. Sejumlah pertandingan pun telah dilakoni mereka dan beberapa di antaranya mendapatkan tuah yang bagus.
Namun ada cerita menarik di balik Persija Jakarta setiap bertanding di SUGBK. Pasalnya terdapat beberapa suporter yang menyandang disabilitas merasa kesulitan kala menonton klub berjuluk Macan Kemayoran ini berlaga.
Salah satu penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda bernama Ivo Syahdan memberikan pengalamannya kepada INDOSPORT kala masuk ke SUGBK. The Jakmania ini tanpa sungkan membagi keluh-kesahnya.
Pertama kali dirinya menyambangi SUGBK kembali kala Tim Nasional (Timnas) Indonesia melawan Islandia, usai direnovasi. Ivo langsung mencoba fasilitas baru di stadion yang dibuka secara resmi pada 21 Juli 1962 ini.
"Waktu itu kami (para penyandang disabilitas) masih mudah untuk masuk ke SUGBK. Kami datang lewat Pintu Kuning tanpa adanya pemeriksaan dan ditanya-tanya. Mungkin karena undangan, jadi semuanya mudah" ucap Ivo.
Ketika final Piala Presiden Ivo dan temannya, yang juga pengguna kursi roda, kembali datang untuk menonton laga bergengsi ini. Sebab Persija Jakarta berjumpa dengan Bali United, yang notabenenya adu gengsi.
Pengalaman kurang mengenakan baru terasa oleh pemuda asal Pondok Bambu ini. Sebab dirinya mendapat teguran dari pihak panitia yang menjaga Pintu Kuning, lantaran Ivo tak memiliki tiket dalam laga tersebut.
"Mana tiketnya? Kamu ke sini sama siapa? Jangan nongkrong di depan sini," kata petugas kepada Ivo, kala mengingat kejadian itu kepada INDOSPORT.
Ivo pun tak pantang menyerah, akhirnya pengguna kursi roda ini mendapat bantuan kala memasuki pintu khusus awak media. Salah satu petugas mengarahkan Ivo untuk memasuki tribune khusus difabel.
"Iya benar, di sini jalan lewat ke tribune khusus disabilitas," terang Ivo Syahdan, sambil diarahkan petugas yang bersangkutan.
Tidak hanya itu salah satu rekannya (pengguna kursi roda) yang membeli tiket reguler biasa, malah diarahkan oleh petugas Pintu Kuning untuk masuk ke tribune yang tertera di tiket.
Saat Persija melawan Johor Darul Takzim, Ivo Syahdan kembali menonton laga internasional tersebut. Dirinya juga mengalami kesulitan kala masuk ke SUGBK, sebab Ivo diarahkan petugas berbelit-belit.
Kala mau memasuki SUGBK lewat Pintu Kuning lagi, Ivo Syahdan kembali mendapat hadangan dari petugas. Lalu terjadilah adu argumen antara pengguna kursi roda ini dengan petugas setempat.
Sang petugas coba berkoordinasi dengan menelepon atasannya. Usai datang, Ivo menjelaskan tentang bagaimana panitia harusnya menjual tiket khusus bagi penyandang disabilitas. Agar dirinya dan rekan-rekan sesama difabel bisa tetap mendukung Persija.
"Pak, sebenarnya saya nyari tiket untuk disabilitas. Kenapa tidak disiapkan? Sedangkan fasilitas di SUGBK sudah ada khusus disabilitas. Teman saya kemarin beli tiket reguler malah disuruh masuk ke tribune atas dengan lewat tangga," jelas Ivo ke petugas.
Akhirnya Ivo dipersilahkan masuk oleh petugas tersebut. Walaupun masih kesulitan, Ivo akhirnya bisa mendukung Persija secara langsung ke para penggawa yang berlaga.
Kala melawan Borneo FC, legenda Persija Jakarta Bambang Pamungkas menghampiri para penyandang disabilitas di tribune khusus. Dirinya menyapa dan mengajak mereka foto bersama, termasuk Ivo Syahdan dan dirinya senang.
"Yang pasti senang dan salut buat Bambang Pamungkas yang menghampiri suporter The Jakmania difabel hingga menyalami dan selfie (swafoto) bersama," buka Ivo kala dihubungi INDOSPORT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar