JAKARTA – Seorang miliarder asal Sydney, Australia Ali Banat meninggal akibat penyakit kanker. Pemuda kaya ini divonis mengidap penyakit kanker sejak tiga tahun lalu.
Selama masa hidupnya, Ali menjalani gaya hidup mewah dengan koleksi mobil dan pakaian dari desainer ternama. Namun siapa sangka pria dengan kehidupan serba mewah ini menyumbangkan kekayaannya saat dia meninggal.
Dilansir dari Metro.co.uk, sebanyak USD1,04 juta (setara Rp14,22 miliar) Ali sumbangkan ke yayasan filantropis. Dia membuat video yang menyatakan dia akan menyumbangkan kekayaannya. Video berjudul 'Gifted with Cancer' ini kemudian viral.
(Foto: Metro.co.uk)
Dalam video Gifted with Cancer-nya, dia memamerkan kamar tidurnya yang dipagari dengan sepatu Louis Vuitton, satu-satunya merek alas kaki yang dikenakannya dan gelang seharga USD60.000 (setara Rp820,58 juta). Salah satu mobilnya termasuk Spider Ferrari senilai USD600.000 (setara Rp8,20 miliar).
Setelah video tersebar, banyak yang bertanya siapa sebenarnya sosok Ali Banat ini. Ternyata, Ali adalah pengusaha sukses yang berasal dari Greenacre di barat daya Sydney.
Tetapi begitu dia jatuh sakit, dia menyadari tidak ada yang berarti baginya. Dia kemudian memutuskan untuk menyumbangkan kekayaannya melalui organisasi Muslim di Seluruh Dunia (MATW).
"Saat Anda tahu bahwa Anda sakit atau Anda tidak punya banyak waktu untuk hidup, ini adalah hal terakhir yang ingin Anda kejar dan begitulah cara kita menjalani kehidupan sehari-hari, " kata Ali Banat.
(Foto: Twitter Adam Saleh)
Saat mengetahui dirinya mengidap kanker, Ali diberi tahu bahwa dia memiliki sisa waktu tujuh bulan untuk hidup. Namun dia berhasil hidup selama tiga tahun usai divonis kanker. Dalam kurun waktu tersebut, dia mendedikasikan hidupnya untuk melakukan kebaikan.
Organisasi miliknya, yakni MATW, telah membantu ribuan orang di sejumlah negara termasuk Togo, Ghana, dan Burkina Faso. Ali mengunjungi berbagai negara di Afrika sendiri dan bekerja keras untuk mencari sponsor sehingga 100% donasi dapat diberikan ke proyek dan tidak dibagi dengan biaya administrasi.
Dengan uang itu, MATW bertujuan untuk membangun desa bagi lebih dari 200 janda, masjid, sekolah ke rumah 600 yatim piatu, rumah sakit/pusat medis, dan bisnis untuk mendukung masyarakat setempat. Kaum Muslim dan lainnya kini mendukung amal itu ketika mereka mengingat kehidupannya dan semua pekerjaan penting yang dilakukannya.
(kmj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar