POS-KUPANG.COM - "Pertama kali saya bertemu kakak, saya terpaku."
"Saya tidak mampu berkata apa-apa. Kami duduk di sofa rumahnya. Ada kesunyian. Lalu saya menangis."
"Kata-kata pertama yang dia ucapkan kepada saya, 'jangan menangis'. Lalu dia menggamit tangan saya. Semua orang yang ada di sana juga menangis. Momen itu begitu magis."
Baca: Satu Desa Terkubur, Sedikitnya 25 Orang Tewas Akibat Letusan Gunung Fuego di Guatemala
Kiran Gustafsson telah berusia 33 tahun ketika dia bertemu dengan saudara kembarnya untuk pertama kali.
Pertemuan itu tidak terduga dan sangat emosional bagi perempuan tersebut. Kiran kembali ke India untuk mencari ibu kandungnya. Akan tetapi, dia tidak tahu bahwa dirinya punya saudara kembar.

Dibesarkan di Swedia bersama keluarga angkatnya, Kiran mengaku punya orang tua angkat yang penyayang dan akan memberikan segala yang dia inginkan.
Baca: Oknum TNI Culik dan Bunuh Karyawan Minimarket, Begini Kronologi Kejadiannya
Kedua orang tua angkatnya—pensiunan guru Maria Wernant dan pebisnis Kjell-Ake—selalu terbuka dengan Kiran bahwa dia diadopsi dari panti asuhan di Surat, sebuah kota di Negara Bagian Gujarat, India, saat berusia tiga tahun.
'Ada yang hilang'
Kiran mengungkap bahwa dirinya tidak punya kenangan sebelum diadopsi.
"Orang tua saya tidak membeda-bedakan. Mereka selalu berpesan agar saya bangga dengan jati diri saya. Saya tidak kekurangan apapun saat tumbuh dewasa," ujarnya kepada BBC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar