Selasa, 12 Juni 2018

Kisah Ronny Gani, Sang Animator Film Box Office Hollywood

WASHINGTON - Menjadi animator untuk film-film Box Office Hollywood tidak hanya ditantang untuk menuangkan kreasi dalam berkarya saja, namun juga harus bisa menjaga rahasia dari proyek dan cerita film yang tengah dikerjakan.

Menjadi animator untuk film-film Box Office Hollywood, salah satu profesi yang diminati. Badan Pusat Statistik tenaga kerja di Amerika memproyeksikan pekerjaan sebagai seniman multimedia dan animator akan tumbuh sebanyak 8% dari tahun 2016 hingga 2026, karena meningkatnya permintaan untuk animasi dan efek visual di televisi, film, dan video game.

BERITA TERKAIT +

Sang seniman dan animator pun tentu saja tidak hanya ditantang untuk menuangkan keahlian mereka dalam berkreasi, tetapi juga harus pintar menyimpan rahasia terkait proyek atau cerita dari film yang sedang dikerjakan.

"Iya, jadi untuk industri visual effects atau entertainment in general memang confidentiality itu kita sangat value secara tinggi ya. Kita harus menjaga confidentiality proyek-proyek yang sedang kita kerjakan, jadi kita enggak boleh sama sekali menceritakan apa pun terkait dengan proyek atau film yang kita kerjakan," papar animator Indonesia di Singapura, Ronny Gani, dikutip dari voaindonesia.com, Selasa (12/6/2018).

(Foto:Marvel)

Sebagai animator senior di perusahaan Industrial Light and Magic yang merupakan anak perusahaan dari Lucas Film, milik sutradara sekaligus produser George Lucas di Singapura, Ronny mengaku hal tersebut sudah menjadi bagian dari profesionalisme di pekerjaannya. Tentu saja akan ada sanksi dari perusahaan bagi yang tidak bisa menjaga rahasia.

"Mungkin mulai dari teguran atau bahkan yang paling keras adalah kita diberhentikan dari perusahaan tersebut," ujar Ronny.

Tidak hanya para animator yang harus bisa menjaga rahasia dari film yang tengah dikerjakan, namun para bintang yang bermain dalam film pun juga tidak boleh membeberkan cerita dalam film yang mereka perankan.

Dalam sebuah acara bincang-bincang yang diselenggarakan oleh institusi Smithsonian, bertajuk "Marvel Men: Joe and Anthony Russo on Bringing Avengers: Infinity War to the Screen," yang dihadiri oleh VOA Indonesia di Washington, DC. belum lama ini.

Sutradara kakak beradik Joe dan Anthony Russo sempat membahas dengan penonton mengenai aktor pemeran Hulk, Mark Ruffalo, yang tidak sengaja membocorkan akhir dari film "Avengers: Infinity War" sebelum film tersebut dirilis, saat melakukan wawancara dengan sebuah stasiun televisi di Amerika.

Dalam wawancara tersebut Mark Ruffalo secara tidak sengaja menyebutkan bahwa "semuanya tewas." Omongannya langsung dipotong oleh aktor Don Cheadle yang juga tengah di wawancara bersamanya.

Tidak hanya itu, pada saat pemutaran perdana film "Thor: Ragnarok" di tahun 2017, Mark Ruffalo tidak sengaja melakukan live stream selama 20 menit melalui aplikasi Instagram, karena lupa mematikannya sebelum film dimulai. Walaupun ia menaruh telpon genggamnya di dalam saku celana, para pengikutnya tetap bisa mendengarkan suara dari filmnya dengan jelas.

(feb)

Sebelumnya

1 / 2

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search