SRIPOKU.COM - Seorang wanita muda yang memutuskan untuk pergi ke Suriah demi memerangi ISIS mengungkapkan bahwa para militan ISIS sangat mudah untuk dibunuh.
Ia juga mengatakan banyak anak-anak kerap dikumpulkan hanya untuk mendapat pelecehan seksual.
Dikutip dari Mirror (27/5/2016), Joanna Palani, yang saat itu berusia 22 tahun, meninggalkan pendidikannya untuk menjadi pejuang Kurdi di daerah konflik tersebut. Di sana dia berhadapan langsung dengan ISIS.
Berbekal pengetahuan tentang senjata api, ia menghabiskan waktu setahun melawan ISIS di barisan depan sembari mengajari para wanita lain bagaimana caranya bertempur.
Joanna juga mengaku menyaksikan betapa brutalnya kengerian dari perang tersebut.
Kini Joanna, yang sudah pulang, menceritakan pengalamannya selama bertempur melawan ISIS, sembari mengungkapkan perbedaan 'mesin pembunuh' antara ISIS dan Presiden Assad.
"Militan ISIS itu sangat mudah untuk dibunuh," ujarnya kepada Vice, sambil tertawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar