DELISERDANG - Mamat Sayahputra (18), seorang pemandu yang selamat dalam banjir bandang di Air Terjun Dua Warna, Sibolangit, Sumatera Utara terlihat duduk di Posko Badan Sar Nasional. Sorot matanya tertuju ke para petugas yang berlalu lalang mencari korban hilang.
"Lagi istirahat, Bang. Tadi ikut juga ke bawah untuk mencari korban yang lain, tapi belum ada ditemukan," ujarnya saat ditemui Okezone, Selasa (17/5/2016).
Mamat bersyukur bisa selamat dari amukan air bah yang merenggut belasan nyawa pada 15 Mei 2016. Saat bandang menghantam kawasan Air Terjun Dua Warna, Mamat sedang berada di lokasi, memandu empat orang dalam satu keluarga yang datang dari Medan untuk berkunjung ke objek wisata itu.
"Mereka satu keluarga. Kami berangkat sekira pukul 09.00 WIB dan tiba di seputaran air terjun sekira pukul 13.00 WIB," ujarnya.
(Baca juga: Polisi: Insiden di Air Terjun Dua Warna Murni Bencana Alam)
Setelah tiba di tempat wisata itu, tepatnya di pinggir sungai, mereka mulai menikmati panorama alam sekitar. Tidak lama kemudian, air bah bercampur bebatuan dan kayu mengalir kencang dari atas air terjun.
Melihat itu, Mamat pun sontak terkejut dan langsung mengajak lari satu keluarga tadi ke tempat yang lebih tinggi.
"Saat melihat derasnya air sungai yang membawa batu yang besar, aku hanya bisa berdoa. Dan beruntung kami bisa terhindar dari derasnya air banjir," tutur Mamat.
Mamat tak sempat menyaksikan orang-orang di sekitar itu diseret bandang.Ia hanya fokus menyelamatkan diri beserta satu keluarga yang dibawanya tadi.
"Cuman air kencang yang kulihat. Memang beruntunglah kami posisinya tidak langsung sejajar dengan air terjun. Kalau tidak, mungkin ceritanya sudah berbeda lagi," pungkas Mamat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar