Rabu, 25 Mei 2016

Kisah Seru Megawati Diantar Abah Iwan Saat Kuliah di Unpad

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menari saat menyanyikan mars partai dalam acara penutupan Rapat Kerja Nasional I PDI Perjuangan di Jakarta, 12 Januari 2016. Rakernas I PDIP telah selesai diselenggarakan. Acara itu ditutup dengan pidato penutupan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mendapat gelar Doktor Honoris Causa di bidang ilmu politik dan pemerintahan oleh Universitas Padjadjaran. Prosesi penganugerahaan gelar itu dilangsungkan di Grha Sanusi Hardjadinata, Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Rabu, 25 Mei 2016.

Dalam orasi ilmiahnya, Presiden Republik Indonesia ke-5 itu menjelaskan ihwal awal mula dia menjalankan studi selaku mahasiswa di Unpad pada 1965 silam. Awalnya, Megawati berkukuh untuk bisa menimba ilmu kejiwaan ketika menjalani kuliah, namun sang ayah, Presiden RI pertama Ir. Soekarno menyuruh Mega untuk masuk fakultas Pertanian.

"Alasannya, urusan pangan merupakan urusan mati hidupnya bangsa. Bung Karno sangat kokoh dan meyakinkan saya untuk memasuki dunia yang menjadi mata pencaharian terbesar seluruh rakyat Indonesia," ujar Mega dalam orasinya.

Namun, Mega tidak mampu melanjutkan kuliahnya lantaran kondisi politik yang menjelma badai tak kunjung surut hingga berimbas pada status kemahasiswaan Mega yang lepas. "Hanya dua tahun kesempatan saya untuk belajar di Unpad ini. Kesemuanya memaksa saya untuk tidak melanjutkan kuliah di kampus ini," katanya.

Mega berkisah ketika mulai melakoni perkuliahan di Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Unpad, dia cukup kesulitan menempuh jarak dari rumahnya yang berada di kawasan dataran tinggi Bandung, tepatnya di Rancabentang, Ciumbuleuit, Kota Bandung. Namun, akhirnya dia dipertemukan dengan Iwan Abdurrahman--salah satu sahabat Mega, yang selalu mau mengantar Mega dengan sepeda ke kampusnya di Jalan Maulana Yusuf, Kota Bandung.

Menurut pria yang akrab disapa Abah Iwan itu, mengaku mengenal Mega dari abangnya Guntur Soekarno Putra. "Saya mengenal dia dari kakaknya, Guntur," kata Abah Iwan. Kemudian, Abah Iwan menceritakan pengalamannya dulu ketika dikenalkan oleh Guntur kepada Megawati.

"Adik gue ini pinter tapi kurangnya dia nggak bisa pake sepeda," kata Abah Iwan menirukan ucapan Guntur. "Saya tiba-tiba merasa jadi herois, karena mikirnya kan dari Ciumbuleuit, kan enak banget naik sepeda dari atas ke bawah, tapi begitu pulang capeknya minta ampun, 2 minggu saya harus bonceng Adis (panggilan Mega),"

Ketika keduanya dipertemukan di Grha Sanusi dalam acara penganugerahan gelar doktor honoris causa, Megawati berkelakar ihwal pengalamannya bersama sang sahabat Abah Iwan dalam orasi ilmiahnya. Abah Iwan hanya tersenyum sambil melambaikan tangan ketika Mega menyebut nama Abah Iwan.

"Saya katakan ini bukan nostalgia tapi nostalgila, karena dulu rumah saya di dataran cukup tinggi, dan Pak Iwan mau nganter saya pake sepeda. Sayangnya beliau mau karena saya sogok pake makanan, dia itu sampai sekarang jago makan," ujar Mega yang langsung disambut tepuk tangan tamu undangan acara itu.

AMINUDIN A.S.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search