Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah melalui Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro membagikan kisah sukses Indonesia dalam melakukan inovasi ekonomi kepada negara-negara anggota Bank Pembangunan Islam atau Islamic Development Bank (IDB).
Kisah sukses tersebut diceritakan Menkeu Bambang dalam Forum Gubernur IDB bertema 'Leveraging Innovation for Sustainable Development in IDB Member Countries', di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan. Menurut dia, inovasi muncul karena adanya persaingan dan kompetisi.
Bambang menambahkan, banyak muda-mudi Indonesia yang memiliki inovasi hebat. Salah satunya yakni menciptakan aplikasi bernama Go-jek. Dirinya menjelaskan Go-jek merupakan sebuah aplikasi yang bisa diakses menggunakan telepon pintar untuk memesan jasa transportasi motor.Menurut Bambang inovasi ini muncul karena di negara lain biasanya taksi reguler menggunakan mobil. Namun di Indonesia, karena kemacetannya, maka taksi reguler tidak bisa memadai. Karenanya terpikir untuk mengganti jenis kendaraan dari mobil menjadi motor.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro (Foto: MTVN/Suci Sedya Utami)
Go-jek menjadi populer di Jakarta dan banyak digunakan oleh masyarakat untuk berpergian. Selain lebih mudah memesan, Go-jek juga dinilai lebih memberikan kenyamanan dan kemananan pada para penumpangnya.
"Dengan aplikasi tersebut, Anda bisa memesan pengemudinya. Mereka akan mengantarkan Anda ke mana pun tujuan Anda," kata Bambang.
Namun demikian, inovasi itu tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Go-jek juga menawarkan jasa lainnya seperti jasa pesan antar makanan. Inovasi semcam ini membuat hidup di Kota Jakarta jadi lebih mudah. Bahkan, inovasi ini membuat ekonomi bergerak lebih baik karena menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang.
"Ini salah satu aspek penting, inovasi yang sederhana, namun sangat bersemanga. Saya enggak pernah lihat sebelumnya. Ini unik. Ini jadi ciri khas Indonesia," ujar Bambang.
Selain Go-jek, Bambang juga mengenalkan inovasi yang telah dilakukan oleh pemerintah sejak tahun lalu yakni berupa kartu pintar. Kartu pintar dikeluarkan untuk mendukung program pemerintah dalam memberikan bantuan langsung kepada masyarakat.
Kartu pintar, lanjut Bambang, digunakan pemerintah dalam memberikan dukungan pada pendidikan, kesehatan, dan bantuan subsidi tunai (cash transfer). Kartu ini diharapkan memberi dukungan terhadap meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat dan nantinya memunculkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
Mantan Dekan FEUI ini menjelaskan, alasan mengapa pemerintah mengubah sistem pemberian melalui kartu pintar adalah karena supaya bantuan yang tersalurkan bisa digunakan untuk hal-hal yang bersifat produktif.
Selama ini, masih kata Bambang, masih banyak masyarakat yang menggunakan untuk keperluan konsumtif seperti dibelikan rokok atau beli telepon genggam. "Kami juga berusaha perbaiki kartu ini agar dalam waktu dekat bisa digunakan untuk membeli listrik. Inovasi ini dilakukan dengan tujuan bisa membuat kesejahteraan yang lebih baik," tutup dia.
(ABD)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar